Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pilih Yang Mana Teladan Untuk Anak Kita ? Nabi Ibrahim Atau Namrud Sang Dewa Matahari ? Siapakah Manusia Pertama Yang Diulang-Tahuni?

Oleh Abu Haitsam Fakhry

KAJIAN NIDA AL-ISLAM

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين. والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
أما بعد:

******

NAMRUD dan asal usul lahirnya konsep DEWA MATAHARI

Raja Namrud atau Nimrod atau Nimroe hidup dan berkuasa menjelang kelahiran Nabi AS. Kemudian Allaah Subhaanahu wa Ta’alaa mengutus nabi Ibrahim kepada Namrud dan kaumnya untuk mendakwahinya. 
 

Kisah perjalanan dakwah nabi Ibrahim tidak bisa lepas dari kisah Namrud sang dewa matahari, Raja Babilon (Irak), sang penghulu para dewa dan biang kaum pagan. Kisah keduanya itu sebagai simbol perseteruan antara dakwah tauhid dan dakwah kesyirikan, antara konsep Tauhid dan konsep Dewa Dewi, antara konsep tauhid dan konsep Berhala atau paganisme

1. Dia adalah dewa matahari yang paling dikenal dalam sejarah di dunia.

2. Dia juga mengaku sebagai anak Tuhan.

3. Dia diperkirakan sebagai manusia pertama yang diperingati hari kelahirannya pada setiap tanggal 25 Desember oleh masyarakat Babilonia sebagai bentuk perayaan ibadah tahunan kepadanya.

4. Ibunya Namrud pencetus penyembahan pohon.


Setelah Namrud mati sebelum waktunya, ibunya yang juga istrinya, Semiramis, menyebarluaskan ajaran jahat mengenai Namrud yang dikatakannya “selamat dan menjadi makhluk roh”. Dia menyatakan: sebatang pohon cemara yang bertunas dan bertumbuh besar dalam semalam dari tunggul pohon yang mati (kayu nisan makam namrud), yang menjadi simbol bertunasnya kehidupan kembali Namrud yang sudah mati. Pada setiap ulang tahun kelahirannya, dia menyatakan, Namrud akan mengunjungi pohon cemara dan menaruh hadiah-hadiah di atasnya. 25 Desember adalah hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul sebenarnya dari pohon Natal.

5. Diyakini oleh para penyembahnya bahwa unsur ketuhanan menyatu dalam dirinya.

6. Dan setelah kematiannya diyakini bahwa rohnya bisa hadir ke dunia.


7. Allah Subhaanahu wa Ta’alaa mengutus Nabi Ibrahim untuk mendakwahi Namrud dan kaumnya. Yang berakhir dengan pembakaran Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam hidup-hidup. Tapi Allah Subhaanahu wa Ta’alaa menyelamatkan nya. Lalu membinasakan Namrud.

Reference:
  • The Kingdom of God, by Richard G. Laine - 2003
  • The Two Babylons: Or, the Papal Worship Proved to Be the Worship of Nimrod, by Alexander Hislop, 2013.
  • Answers to questions, by Haskin, Frederic J. (Frederic Jennings), 1872-1944.
  • The Plain Truth About Christmas, by Herbert W. Armstrong (1892-1986)
======

KEPERCAYAAN TERHADAP DEWA MATAHARI & DEWA TATA SURYA

Kepercayaan terhadap dewa matahari diyakini oleh hampir semua kaum pagan di seluruh dunia.

Lahirnya kepercayaan terhadap dewa matahari ini murni berdasarkan logika dan prasangka belaka bukan berasal dari wahyu Ilahi.

Setidaknya sejak 10 ribu tahun sebelum masehi, sejarah dipenuhi dengan ukiran dan tulisan, menggambarkan kekaguman, dan pemujaan atas objek ini, matahari. Dan semua ini dipahami hanya dengan nalar yaitu mengingat matahari terbit setiap pagi, memberi penglihatan, kehangatan dan rasa aman, menyelamatkan manusia dari dingin dan kebutaan, akibat kegelapan malam.

Kaum pagan kuno memahami bahwa tanpa Matahari, sumber makanan tidak akan tumbuh, dan kehidupan di atas planet tidak bisa bertahan. Realitas tersebut menjadikan matahari sebagai objek yang paling dikagumi sepanjang masa. Begitu pula pengetahuan mereka mengenai bintang-bintang. Penelusuran posisi bintang, memungkinkan mereka bisa mengetahui dan mengantisipasi kejadian, yang hanya terjadi dalam rentang waktu yang lama, seperti terjadinya gerhana dan bulan purnama. Selanjutnya mereka mengelompokkannya, menjadi apa yang hari ini oleh mereka kenal sebagai rasi bintang.

Matahari, yang difahami sebagai pemberi dan penyelamat kehidupan, dipersonifikasikan sebagai wakil dari pencipta yang tidak tampak, atau Tuhan. Tuhan Matahari, cahaya bagi dunia, juru selamat umat manusia.

Demikian juga halnya dengan ke-12 rasi bintang, yang mewakili tempat-tempat yang dilewati oleh “Tuhan Matahari” yang dikenal dengan nama yang biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian alam yang berlangsung selama periode waktu tersebut. Begitu pula halnya dengan bulan.

Dari sini lahir lah keyakinan dan penyembahan terhadap Matahari, bulan dan rasi-rasi bintang serta planet-planet.

Salah satu bentuk warisan ajaran para penyembah tata surya yang masih eksis hingga sekarang adalah ramalan nasib seseorang berdasarkan rasi-rasi bintang atau zodiak. Seperti: libra, scorpion, gemini, dst.

Lebih lengkap: baca di http://www.qureta.com/post/agama-dan-simbol-astrologi

======

BIOGARFI NAMRUD

Ribuan tahun sebelum masehi ada tokoh supernatural yang dianggap sebagai dewa matahari namanya adalah Nimrod. Dalam bahasa Ibrani, arti nama Nimrod berasal dari "marad" yang berarti "ia memberontak kepada TUHAN".

Dia adalah dewa matahari yang paling terkenal dalam sejarah di dunia.

Namrudz adalah keturunan ke-5 dari Nuh. Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin Kanʻān bin Kush bin Ham bin Nuh. Raja Namrud (hidup sekitar tahun 2275 SM-1943 SM)

Ia memiliki gelar "a mighty hunter" yang berarti "pemburu yang hebat" atau "pemburu yang perkasa", karena kehebatannya dalam berburu.

Ia adalah orang yang berkuasa di Babilonia (Mesopotamia kuno, kini dikenal negara Irak) yang menjadi pusat peradaban dunia setelah banjir bah, yang wilayahnya meliputi Asia Barat dan Timur Tengah. 
Menurut catatan Kejadian 10:8-12, ia mendirikan kota-kota besar seperti Babel, Erekh, Akad yang kesemua kota itu terletak di tanah Sinear, lalu ia pergi ke Asyur dan mendirikan Ninewe, Rehobot-ir, Kalah dan Resen. Namanya terkenal karena usahanya sebagai pendiri Menara Babel.

Sisa peninggalannya yang dapat ditemui berada terletak di GUNUNG NAMRUD, sekitar 150 km dari kota Adiyaman. Adiyaman terletak 1220 km dari Istanbul.

Sebelum ini Gunung Namrudz dapat ditemukan di Abul Gharah, Iraq, tempat Namrudz dan rakyatnya menyembah DEWA NABU yang mereka anggap sebagai anak dari DEWA MARDUK. Gunung Namrudz yang mencapai ketinggian 2100 m, terletak di Banda Antitorus. Kawasan ini pada masa lalu termasuk dalam wilayah kekuasaan Babilonia.

Satu lagi kuil dan istana Namrudz dapat ditemui lagi di Mosul, yang terletak 396 km dari Baghdad. Luas bekas kuil dan istana ini mencapai 26.000 m2. Beberapa bagian dari kuil ini masih jelas terlihat. Kuil dan istana ini sempat dibangun kembali oleh Kerajaan Assyria sekitar tahun 1883-1859 SM.

Ia adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai raja atas seluruh manusia.

Nimrod merupakan seorang raja yang cerdas, namun kecerdasannya itu membuatnya bersikap sombong dan mengaku dirinya sebagai Tuhan.

Kecerdasan yang Allah berikan pada Namrud telah membuatnya sangat dipuja dan diagungkan oleh rakyat sendiri dan ini semua telah membuat dirinya semakin sombong terhadap Tuhannya. Namrud gunakan kemampuan itu untuk menyesatkan rakyatnya. Antara lain menggunakan ilmu falak untuk menciptakan berbagai sistem meramal nasib seperti horoskop dan meramal nasib palmistry. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa manusia tidak perlu Tuhan karena manusia mampu memprediksi dan mengubah nasibnya dengan sendiri.

Namrud dengan kecerdasannya dan kekuasaannya, dia membangun banyak bangunan dan berhala yang megah dan indah agar semakin dipuja dan diagungkan oleh rakyatnya. Menara Babel yang berarti "Pintu Gerbang yang Sempurna" merupakan kuil dimana pendeta-pendeta mengagungkan Namrud. Tujuan pembangunannya adalah seperti yang disebutkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari untuk menaikkan sebuah bangunan yang mampu mencapai kerajaan Tuhan nya Nabi Ibrahim di langit.

Ia berusaha mengajak seluruh manusia bersatu dalam membentuk satu jenis manusia dengan ikatan perjanjian hanya berbuat dosa terus-menerus dan melupakan Tuhan dengan membangun Menara Babel yang sangat menjulang tinggi dengan harapan siapapun yang melihat menara itu teringat dengan rencana tercela ini.

Menara Babel Namrud

 
 


 
 
Referensi:

NAMRUD MENIKAH DENGAN IBUNYA

Ayah Namrud adalah Kan’an, sedangkan ibunya adalah Semiramis. Ibunya pada usia remaja telah menikah dengan ayahnya. Konon, sehari setelah berhubungan kelamin dengan Semiramis, ayahnya meninggal dunia. Oleh karena itu, saat Namrud lahir ia tidak mempunyai ayah. Ibunya adalah seorang wanita yang cantik dan bijaksana.

Setelah ia lahir, konon dia tidak pernah disentuh oleh manusia dan Namrudz dianggap anak yang suci. Ini telah menambah keyakinan Namrud bahwa ia adalah anak tuhan. Ketika ia dewasa, ia menjadi seorang yang tampan dan ibunya cemburu dengan teman wanitanya. Karena itu, Semiramis menikah dengan Namrud yaitu anaknya sendiri.

KEBERHASILAN RAJA NAMRUD

Raja Namrud telah dianugerahi dengan daya intelektual yang tinggi dan menjadi ahli dalam berbagai bidang seperti seni desain, matematika dan ilmu falak.

Konon, Dia itu telah menemukan sistem sexagesimal yang membagi lingkaran ke 360 derajat, satu jam ke 60 menit dan 1 menit ke 60 detik. Selain itu dia menetapkan bahwa satu hari dibagi menjadi 24 jam setiap jam ke 60 menit dan 1 menit ke 60 detik. Menurut dia hari dimulai pada waktu tengah malam dan bukannya pada waktu matahari terbenam seperti yang dipercaya oleh kaum sebelumnya.

Di samping itu, Namrud mahir dalam perhitungan matematika dalam konstruksi bangunan-bangunan besar, jembatan, kuil, istana dan bendungan. Antara lain kontribusinya adalah konstruksi sistem saluran irigasi di lembah Tigris dan Euphrates. Dialah orang pertama yang menggunakan batu-bata dari tanah liat yang dibakar (burnt clay) sebagai bahan bangunan. Bahkan Namrud terkenal sebagai arsitek Menara Babel yaitu bangunan pencakar langit yang pertama di dunia.

Sumber:
========

PEMBANGKANGAN RAJA NAMRUD TERHADAP DAKWAH NABI IBRAHIM AS

Kecerdasan yang Allah berikan pada Namrud telah membuatnya sangat dipuja dan diagungkan oleh rakyat sendiri dan ini semua telah membuat dirinya semakin sombong terhadap Tuhannya. Namrud gunakan kemampuan itu untuk menyesatkan rakyatnya. Antara lain menggunakan ilmu falak untuk menciptakan berbagai sistem meramal nasib seperti horoskop dan meramal nasib palmistry. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa manusia tidak perlu Tuhan karena manusia mampu memprediksi dan mengubah nasibnya dengan sendiri.

Namrud dengan kecerdasannya dan kekuasaannya, dia membangun banyak bangunan dan berhala yang megah dan indah agar semakin dipuja dan diagungkan oleh rakyatnya. Menara Babel yang berarti "Pintu Gerbang yang Sempurna" merupakan kuil dimana pendeta-pendeta mengagungkan Namrud. Tujuan pembangunannya adalah seperti yang disebutkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari untuk menaikkan sebuah bangunan yang mampu mencapai kerajaan Tuhan nya Nabi Ibrahim di langit.

Ia berusaha mengajak seluruh manusia bersatu dalam membentuk satu jenis manusia dengan ikatan perjanjian hanya berbuat dosa terus-menerus dan melupakan Tuhan dengan membangun Menara Babel yang sangat menjulang tinggi dengan harapan siapapun yang melihat menara itu teringat dengan rencana tercela ini.

Seorang penulis kristen yang bernama Yohanes dalam kitab Wahyu, dia menyebutkan bahwa: Babilon -sebagai kota- memang sudah hancur dan runtuh, seperti yang telah dinubuatkan para nabi (Yes. 15:19-22; Yer. 51&52). Tetapi meskipun kota Babilon sudah hancur, konsep dan kebiasaan dari agama Babilon tersebar diantara banyak bangsa di dunia.

Dalam salah satu referensi kristen, yaitu buku BABYLON MYSTERY RELIGION karya Ralph Woodrow (ringkasannya hal. 3) disebutkan bahwa: Sistem dewa- dewi menyebar dari Babilon ke bangsa-bangsa lain, karena dari Babilonlah manusia tersebar ke seluruh dunia (Kej. 11:9). Disebutkan dalam agama palsu-Babilon orang berdoa kepada bermacam-macam ilah / tuhan ; ada kurang lebih 5000 dewa-dewi.

Ahmad Nizam menyatakan bahwa: Penyebaran konsep dewa-dewi dari Babilon ini berawal dari keinginan Namrud dan ibunya Semeramis ingin menguasai dunia di bawah satu pemerintahannya, itulah yang kini disebut sebagai New World Order.

Dan beliau juga berkata: “Berdasarkan kesimpulan dari sejarah, legenda dan mitologi, maka Alexander Hislop menulis secara rinci bagaimana agama Babilonia berkembang menjadi tradisi yang berkaitan dengan Nimrod, Semiramis (isterinya) dan Tamuz (anak Semiramis dari Nimrod)”.

H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California USA, 1994, menjelaskan:

“Namrud cucu Ham Anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad” antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.

Namun usia Namrud tidak sepanjang ibunya. Ketika Namrud mati, tubuhnya dipotong-potong, kemudian dibakar dan disebar ke berbagai daerah. Praktek serupa juga disebutkan dalam Alkitab (Hak. 19:29; 1Sam. 11:7).

Kematiannya sangat menyedihkan masyarakat Babilon. Semiramis lalu menegaskan bahwa Namrud adalah dewa matahari. Sementara Semiramis sendiri mengikrarkan dirinya dewi perawan surga.

Ralph Woodrow menyatakan pula dalam buku BABYLON MYSTERY RELIGIONpada hal. 4 bahwa: “Dalam Alkitab (Bibel / kitab agama Kristen), agama misterius yang muncul dari Babilon digambarkan sebagai wanita berpakaian merah darah yang dihiasi dengan emas dan batu permata dan mutiara, sambil memegang cawan yang penuh hujatan dan kenajisan akibat perzinahan (Why. 17:1- 6)”. Lalu Ralph Woodrow berkata: “Tetapi lucunya dalam Al-kitab "wanita" adalah lambang dari gereja “

=======

DAKWAH IBRAHIM TERHADAP NAMRUD & KAUMNYA:

Raja Namrud atau Nimrod atau Nimroe, dia hidup dan berkuasa menjelang kelahiran Nabi Ibrahim AS. Kemudian Allah Subhaanahu wa Ta’alaa mengutus nabi Ibrahim kepada Namrud dan kaumnya untuk mendakwahinya.

Tragedi Pembunuhan Bayi-Bayi Yang Baru Lahir

Ibnu Jarir Ath-Thobary dalam tafsirnya 11/481 no. 13464 dia berkata: Telah bercerita pada ku Muhammad bin Humeid, dia berkata: telah bercerita pada kami Salamah bin Fadlel, dia berkata: telah bercerita padaku Muhammad bin Ishaq tentang khabar yang telah dituturkan pada kami:

“Bahwasannya antara masa Nabi Nuh ‘Alaihissalaam dan masa Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam tidak ada nabi kecuali Nabi Hud dan Nabi Soleh. Maka ketika telah dekat zaman Nabi Ibrahi AS, datanglah para ahli nujum (para normal) menghadap Namrud, lalu mereka berkata kepadanya:

Pelajarilah! Sesungguhnya kami menemukan dalam ilmu pengetahuan kami bahwa seorang anak laki-laki akan lahir di negeri ini, dia diberi nama Ibrahim, dia memisahkan diri dari agama kalian dan akan menghancurkan berhala-berhala kalian, yaitu pada bulan ini dan itu, di tahun ini dan itu”.

Maka ketika memasuki tahun yang telah diinformasikan oleh para ahli nujum kepada Namrud tadi, dia pun menyebarkan para pesuruhnya ke setiap wanita hamil di negerinya, lalu menahannya dan menempatkannya di sisinya kecuali calon ibu Nabi Ibrahim, istri Aazar, karena kehamilannya tidak diketahui, yang demikian itu disebabkan dia adalah seorang wanita yang masih sangat muda belia, jadi tidak ada yang mengetahui kehamilannya.

Namrud berniat untuk membunuh setiap anak lelaki yang lahir pada saat itu karena dia khawatir atas tahta kerajaannya. Ketika sudah tiba masa kelahiran yang ditunggu-tunggu yaitu di bulan dan tahun yang sudah ditetapkan, maka Namrud pun merealisasikan keinginanya, maka tidak ada seorangpun dari para wanita yang melahirkan anak laki-laki dalam bulan tersebut kecuali dia memerintahkannya untuk menyembelihnya.

Sementara ibu Ibrahim yang sedang hamil ketika menemukan dirinya bebas, maka beliau segera keluar di malam hari menuju sebuah goa yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, lalu beliaupun melahirkan Ibrahim dan merawat bayi itu sebagaimana layaknya merawat bayi yang baru lahir. Setelah melahirkan beliau menempatkan bayinya di dalam goa serta menutup pintunya rapat-rapat, lalu beliau pulang ke rumah.

Beliau pun tidak lupa untuk selalu menengok si jabang bayinya di goa tadi. Di saat beliau pertama kali menengoknya, beliau melihatnya dalam keadaan sedang mengisap - isap jempol tangannya. Wallahu a'lam. (Riwayat Ibnu Jarir dlm Tafsirnya).

Dakwah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam kepada Raja Namrud dan Kaumnya

Dalam hal ini Allah Subhaanahu wa Ta’alaa berfirman dalam al-Qu(ran:

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ ۖ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan).

Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah: 258)

Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup oleh kaumnya setelah dia mendakwahinya serta membakar patung-patung berhala mereka. Allah Subhaanahu wa Ta’alaa berfirman:

فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا اِلَّا كَبِيْرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ اِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ ﴿58﴾
قَالُوْا مَنْ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَآ اِنَّهٗ لَمِنَ الظّٰلِمِيْنَ ﴿59﴾
قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ ۗ ﴿60﴾
قَالُوْا فَأْتُوْا بِهٖ عَلٰٓى اَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُوْنَ ﴿61﴾
قَالُوْٓا ءَاَنْتَ فَعَلْتَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا يٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۗ ﴿62﴾
قَالَ بَلْ فَعَلَهٗ كَبِيْرُهُمْ هٰذَا فَسْـَٔلُوْهُمْ اِنْ كَانُوْا يَنْطِقُوْنَ ﴿63﴾
فَرَجَعُوْٓا اِلٰٓى اَنْفُسِهِمْ فَقَالُوْٓا اِنَّكُمْ اَنْتُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۙ ﴿64﴾
ثُمَّ نُكِسُوْا عَلٰى رُءُوْسِهِمْ ۚ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هٰٓؤُلَاۤءِ يَنْطِقُوْنَ ﴿65﴾
قَالَ اَفَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يَضُرُّكُمْ ۗ ﴿66﴾
اُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗاَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ﴿67﴾
قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ ﴿68﴾
قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ ﴿69﴾
وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ ۚ ﴿70﴾
وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ ﴿71﴾
وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ نَافِلَةً ۗوَكُلًّا جَعَلْنَا صٰلِحِيْنَ ﴿72﴾
وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَاِقَامَ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءَ الزَّكٰوةِ ۚ وَكَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙ ﴿73﴾
Artinya:
  • Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang terbesar (induknya); agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. (QS. Al-Anbiya': 58)
  • Mereka berkata, “Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya': 59)
  • Mereka (yang lain) berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya': 60)
  • Mereka berkata, “(Kalau demikian) bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang banyak, agar mereka menyaksikan.” (QS. Al-Anbiya': 61)
  • Mereka bertanya, “Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?” (QS. Al-Anbiya': 62)
  • Dia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada mereka, jika mereka dapat berbicara.” (QS. Al-Anbiya': 63)
  • Maka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berkata, “Sesungguhnya kalian lah yang menzalimi (diri sendiri).” (QS. Al-Anbiya': 64)
  • Kemudian mereka menundukkan kepala (lalu berkata), “Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara.” (QS. Al-Anbiya': 65)
  • Dia (Ibrahim) berkata, “Mengapa kalian menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun, dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kalian? (QS. Al-Anbiya': 66)
  • Celakalah kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah! Tidakkah kalian mengerti?” (QS. Al-Anbiya': 67)
  • Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar hendak berbuat.” (QS. Al-Anbiya': 68)
  • Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” (QS. Al-Anbiya': 69)
  • Dan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi. (QS. Al-Anbiya': 70)
  • Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam. (QS. Al-Anbiya': 71)
  • Dan Kami menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Yakub, sebagai suatu anugerah. Dan masing-masing Kami jadikan orang yang saleh. (QS. Al-Anbiya': 72)
  • Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah. (QS. Al-Anbiya': 73)
Ibnu Jarir dalam tafsirnya 18/465 berkata: telah bercerita pada kami Ibnu Humeid, dia berkata: telah bercerita kepada kami Salamah dari Ibnu Ishaq, dia berkata:

"Telah berkumpul Namrud dan kaumnya terhadap Ibrahim AS, lalu mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".

Maksudnya: Tidak ada cara lain untuk menolong berhala-berhala kalian darinya kecuali dengan cara membakarnya dengan api jika kalian betul-betul ingin menolongnya ".

Bukan hanya berhenti di situ Namrud pun terus berusaha mengejar dan menelusuri jejak keberadaan Tuhan yang di sembah oleh Nabi Ibrahim AS.

Dalam Al-Quran surat Ibrahim Allah Subhaanahu wa Ta’alaa berfirman:

 وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُم ْلِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ

" Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya." (QS. Ibrahim: 46).

======

AKHIR PERJALANAN NAMRUD

Ibnu Jarir Ath-Thobary dalam tafsirnya meriwayatkan dari Said bin Jubeir tentang tafsir perbuatan makar dan pelakunya yang terdapat dalam ayat ini, Said berkata:

"Sesungguhnya Namrud pemilik burung-burung elang (yang terlatih) telah menyiapkan sebuah peti (tabut), maka dia masuk ke dalamnya bersama seseorang lainnya, kemudian memerintahkan burung-burung elang itu mengangkat peti itu naik (untuk menelusuri keberadaan Tuhannya nabi Ibrahim), maka ketika sudah terangkat naik dia bertanya kepada seseorang yang ikut bersamanya: "Apa saja yang kamu lihat?. Dia menjawab: Aku melihat air dan pulau-pulau.

Kemudian naik lagi, lalu bertanya lagi kepada seseorang tadi: "Apa saja yang kamu lihat?" Dia menjawab: Kita semakin naik ke langit, malah semakin jauh. Lalu Namrud berkata: turunlah!.

Kemudian Ibnu Jarir dalam tafsirnya 17/132 meriwayatkan dengan sanadnya dari As-Suday, bahwa dia telah berkata:

"Burung-burung elang tersebut terbang dari Baitul Maqdis dan turun di Gunung Dukhon. Setelah dia (Namrud) melihat dirinya tidak mampu menemukan Tuhannya Ibrahim dengan cara terbang dengan burung-burung elang tadi, maka dia mengambil cara lain, yaitu dengan membangun menara, lalu dia bangunlah menara itu sehingga ketika sudah menjulang tinggi ke langit, diapun naik keatasnya lalu memandang ke sekelilingnya barang kali di sana dia bisa menemukan Tuhannya Ibrahim. Maka dia adalah orang pertama kali yang mendirikan bangunan menara itu".

Kemudian Allah Subhaanahu wa Ta’alaa merobohkan menara itu dari dasar pondasi-pondasinya. Dalam Al-Quran Allah Subhaanahu wa Ta’alaa berfirman:

 قَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُمْ مِنَ الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِن ْفَوْقِهِمْ وَأَتَاهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لايَشْعُرُونَ.

"Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan bangunan-bangunan mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari. (QS. An-Nahl: 26).

Lalu Namrud yang sombong itu diadzab dan mati dengan cara yang mengenaskan. Yaitu dengan cara Allah Subhaanahu wa Ta’alaa mengirim kepada Namrud seekor nyamuk, makhluk Allah yang amat kecil, lemah dan tak bertulang, kemudian ia masuk ke dalam hidungnya.

Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Abu Ubaidah:

bahwasannya telah ada salah seorang penguasa yang sombong dan lalim berkata: "Saya tidak akan berhenti sehingga aku bisa melihat orang yang ada di langit (maksudnya Tuhannya Nabi Ibrahim AS), maka (Allah Subhaanahu wa Ta’alaa ) mengirim makhluknya yang paling lemah kepada nya, yaitu seekor nyamuk, lalu ia masuk ke dalam hidungnya, hingga merenggut nyawanya, sebelum meninggal dia berkata: Tolong, kalian pukullah kepalaku! Maka mereka pun memukulnya sehingga otak dari kepalanya berceceran.

Dalam kisah israiliyat Ibnu Katsir dalam tafsirnya 4/566 meriwayatkan dari Abdur Razaq, dari Ma'mar, dari Zaid bin Aslam, dia berkata:

أولُ جَبَّارٍ كانَ فِي الأَرْضِ نَمْرُوْدُ ، فبعث الله عليه بَعُوضة ً، فدَخَلَتْ في منخرةٍ ، فمكَث أربعمائة ُسنةٍ يضرِبُ رأسَه بالمطارق، وأرحمُ الناسِ به مَنْ جَمَع يديه فضرب بهما رأسه، وكان جبارا أربعمائة سنة، فعذبه الله أربعمائة سنة كملكه، ثم أماته الله. وهو الذي كان بنى صرحًا إلى السماء، وهو الذي قال الله:  فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُمْ مِنَ الْقَوَاعِدِ.

"Pertama ada penguasa yang lalim di permukaan bumi adalah Namrud, maka Allah mengutus seekor nyamuk kepadanya, maka ia masuk kedalam lubang hidungnya, selama 400 tahun dia memukuli kepalanya sendiri dengan palu-palu (atau martil-martil), dan manusia yang paling belas kasihan pada dirinya adalah orang yang mengepalkan dua tangannya lalu memukuli kepala Namrud dengannya. Namrud ini, dia telah menjadi penguasa yang lalim selama 400 tahun, maka Allah mengadzabnya selama 400 tahun sama dengan masa kekuasaanya, kemudian Allah mewafatkannya.

Dan dialah orang yang pertama kali membangun menara tinggi menjulang ke langit, dan dia pula yang di maksud dalam firman Allah:

فَأَتَى اللَّهُ بُنْيَانَهُمْ مِنَ الْقَوَاعِدِ

"Maka Allah menghancurkan bangunan-bangunan mereka dari fondasi-fondasinya". (Lihat tafsir Al-Qur'anul 'Adzim karya Ibnu Katsir 4/566).

Dalam versi agama kristen ketika Namrud mati, tubuhnya dipotong-potong, kemudian dibakar dan disebar ke berbagai daerah. Praktek serupa juga disebutkan dalam kitab suci agama Kristen Alkitab/Bibel (Hak. 19:29; 1, Sam. 11:7). Kematiannya sangat menyedihkan masyarakat Babilon. Semiramis ibu Namrud yang juga istrinya dia menegaskan dan mengikrarkan bahwa Nimrod adalah dewa matahari.

Namrud si dewa matahari memang sudah mati, namun konsep, ajaran dan tradisinya terus diwarisi oleh para pemujanya yaitu rakyat Babylon, kemudian berkembang dan menyebar kemana-mana.

Setelah kepergian Namrud, negeri Babylon ini di samping sebagai sumber lahirnya agama dewa Matahari -Namrud- dan agama-agama sesat lainnya, Babylon juga adalah pusat merajalela dan berkembangnya Ilmu Sihir, kebatinan, kejadugan, ilmu pelet dan ilmu-ilmu syeitan lainnya, sehingga pada puncaknya Allah Subhaanahu wa Ta’alaa mengutus dua malaikat Harut dan Marut seperti Yang Allah Subhaanahu wa Ta’alaa isyaratkan dalam surat al-Baqarah ayat 102.

========

PERKEMBANGAN AGAMA BABILON 
(Penyembah NAMRUD)

Tentu timbul pertanyaan bagaimana agama dewa dewi Babilon bisa berkembang ke seluruh dunia?

Perhatikan keterangan berikut ini!

“Setelah masa banjir berakhir, orang mulai pindah dari Timur menuju ke suatu daerah yang disebut Sinear, dimana mereka kemudian tinggal “(Kej. 11:2). “Di daerah Sinear inilah kota Babilon berdiri, yang kemudian dikenal sebagai Babilonia atau Mesopotamia. Disini mengalir sungai Euphrat dan Tigris, yang membuat tanah ini menjadi subur. Tetapi, ada suatu masalah yang dihadapi penduduk yaitu bahwa di daerah ini terdapat banyak binatang buas yang selalu mengancam kehidupan penduduk setempa" (Kel. 23:29-30).

Dalam keadaan yang parah ini muncullah seorang laki-laki bertubuh besar dan berkuasa. Namanya Nimrod. Ia terkenal sebagai pemburu yang hebat. Alkitab/ Bibel mengatakan antara lain bahwa ia menjadi pemburu yang penuh kuasa (Kej. 10:8-9). Makin lama makin terkenallah dia. Ia menjadi pemimpin ternama dalam memecahkan masalah-masalah dunia. Akhirnya karena ia begitu disanjung, maka dia tidak lagi berjuang melawan binatang buas, melainkan mulai berpikir untuk mengorganisasi manusia supaya tinggal dalam kota serta mengelilingi kota ini dengan tembok sebagai pelindung. Dari sinilah lahir sebuah kerajaan. Demikianlah cara berpikir Nimrod. Kerajaan pertama adalah Babel, Erech, Accad dan Caleh, di daerah Sinear (Kej. 10:10). Kerajaan Nimrod adalah yang pertama, yang disebut Alkitab/Bibel/Injil.

Dalam artikel yang berjudul « Raja Namrud dan kaitannya dengan Illuminati » yang di tulis Ahmad Nizam di sebutkan bahwa:

Kerajaan Namrud ini adalah kerajaan pertama yang tumbuh di muka bumi (2275-1943 SM) di Babylon (Iraq). Menurut salah satu pendapat, Namrud memegang tampuk kekuasaan pemerintahannya selama 400 tahun. Dia manusia pertama yang memerintahkan agar membuat bangunan-bangunan besar. Dia telah membangum kota Babylon yang amat mahsyur itu, menara Babylon, kota Nineweh dan kota-kota lainnya.

Dalam salah satu referensi kristen, yaitu buku BABYLON MYSTERY RELIGION karya Ralph Woodrow (ringkasannya hal. 3) disebutkan bahwa: Sistem dewa- dewi menyebar dari Babilon ke bangsa-bangsa lain, karena dari Babilonlah manusia tersebar ke seluruh dunia (Kej. 11:9). Disebutkan dalam agama palsu-Babilon orang berdoa kepada bermacam-macam ilah / tuhan ; ada kurang lebih 5000 dewa-dewi.
=====*****======

BERAWAL DARI NAMRUD SANG DEWA MATAHARI MUSUH DAKWAH TAUHID NABI IBRAHIM AS

-----------------

PERTAMA: ULANG TAHUN KELAHIRAN & KISAH AWAL TERJADINYA ULTAH TERHADAP NAMRUD:

NOTE: Yang pasti Nabi Ibrahim dan putra-putra nya tidak di ulang tahuni hari kelahirannya. Dan perlu di ketahui bahwa pada awalnya yang di rayakan hari kelahirannya itu hanya para raja-raja yang mendeklarasikan dirinya sebagi tuhan Dewa Matahari yang wajib disembah oleh rakyatnya, dan pada masa itu selain para raja yang diakui sebagai dewa-dewa matahari tidak diperbolehkan di rayakan hari kelahirannya meskipun anak dan istri para raja dewa matahari tersebut.

Ahmad Nizam menyatakan bahwa: Penyebaran konsep dewa-dewi dari Babilon ini berawal dari keinginan Namrud dan ibunya Semeramis ingin menguasai dunia di bawah satu pemerintahannya, itulah yang kini disebut sebagai New World Order.

Dan beliau juga berkata: “Berdasarkan kesimpulan dari sejarah, legenda dan mitologi, maka Alexander Hislop menulis secara rinci bagaimana agama Babilonia berkembang menjadi tradisi yang berkaitan dengan Nimrod, Semiramis (isterinya) dan Tamuz (anak Semiramis dari Nimrod)”.

H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California USA, 1994, menjelaskan:

“Namrud cucu Ham Anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad” antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.

Namun usia Namrud tidak sepanjang ibunya. Ketika Nimrod mati, tubuhnya dipotong-potong, kemudian dibakar dan disebar ke berbagai daerah. Praktek serupa juga disebutkan dalam Alkitab (Hak. 19:29; 1Sam. 11:7). Kematiannya sangat menyedihkan masyarakat Babilon. Semiramis lalu menegaskan bahwa Nimrod adalah dewa matahari. Sementara Semiramis sendiri mengikrarkan dirinya dewi perawan surga.

Ahmad Nizam mengatakan: Setelah Namrud meninggal dunia, Semiramis ibu yang merangkap sebagai isteri tersebut menyebarkan ajaran bahwa:

ROH NAMRUD TETAP HIDUP SELAMANYA walaupun JASADnya telah MATI”.

Dia membuktikan ajarannya dengan adanya POHON EVERGREEN yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati (Kayu Nisan Kuburan Namrud), yang ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod yang sudah mati.

Dan di yakini bahwa : NAMRUD SELALU di pohon EVERGREEN / pohon NATAL ini atau menyatu dengannya.

Untuk mengenang hari kelahirannya, mereka merayakannya dengan mengadakan ACARA ULANG TAHUN KELAHIRANNYA serta meninggalkan KADO dan BINGKISAN yang digantungkan di ranting-ranting pohon Evergreen itu.

Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan pada tanggal 25 DESEMBER.

Begitu pula menurut tradisi Babel kuno, Semiramis (yang akhirnya dikenal sebagai dewi Astarte/Asherah/Ashtoreth/Asytoret/Isis/Ishtar/Easter dalam agama pagan lainnya) menyatakan bahwa setelah kematian putranya/suaminya, Nimrod, sebuah pohon cemara tumbuh besar dalam semalam dari tunggul pohon yang telah mati.

TUNGGUL yang mati ini menggambarkan Nimrod yang mati, dan POHON CEMARA yang bertumbuh ini menggambarkan Nimrod yang bangkit kembali.

Semiramis berkata bahwa Nimrod akan HADIR mengunjungi pohon cemara itu dan meletakkan hadiah-hadiah setiap tahun pada perayaan kelahirannya, yang akan terjadi pada 25 Desember.

John Punkett menggambarkan mitos pagan kuno mengenai 25 Desember sebagai berikut:

“Dari banyak tulisan kuno, banyak hal dapat dipelajari dari orang ini (Nimrod), yang memulai kemurtadan besar yang terorganisasi secara mendunia dari Elohim yang mendominasi dunia hingga sekarang. Nimrod sangatlah jahat, dikatakan bahwa dia kawin dengan ibunya sendiri, yang bernama Semiramis.

Setelah Nimrod mati sebelum waktunya, ibu/istrinya, Semiramis, menyebarluaskan ajaran jahat mengenai Nimrod yang dikatakannya selamat dan menjadi makhluk roh.

Dia menyatakan sebatang pohon cemara yang bertunas dan bertumbuh besar dalam semalam dari tunggul pohon yang mati, yang menjadi simbol bertunasnya kehidupan kembali Nimrod yang sudah mati. Pada setiap HARI ULANG TAHUN KELAHIRANNYA, dia menyatakan, Nimrod akan mengunjungi pohon cemara dan menaruh hadiah-hadiah di atasnya.

25 Desember adalah hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul sebenarnya dari pohon Natal.

PENULIS KATAKAN:

BERARTI DIMULAI ADANYA RITUAL HARI ULANG TAHUN KELAHIRAN NAMRUD ITU TERJADI SETELAH NAMRUD MATI. PENCETUS NYA ADALAH IBUNYA/ISTRINYA, yaitu DEWI SEMIMRAMIS”.

Dalam buku BABYLON MYSTERY RELIGION karya Ralph Woodrow (ringkasannya hal. 3) disebutkan bahwa:

“Sistem dewa- dewi menyebar dari Babilon ke bangsa-bangsa lain, karena dari Babilonlah manusia tersebar ke seluruh dunia (Kej. 11:9). Disebutkan dalam agama palsu-Babilon orang berdoa kepada bermacam-macam ilah / tuhan ; ada kurang lebih 5000 dewa-dewi.

NAMRUD adalah penguasa pertama Babilonia. Setelah kepergiannya, maka bermuculan banyak mitos dewa-dewa matahari yang dilahirkan pada tanggal 25 Desember”.

Dari akarnya yang mula-mula di Babelonia, perayaan kelahiran atau “kelahiran kembali” dewa matahari pada 25 Desember dirayakan dengan berbagai nama di seluruh dunia kuno.

Kenapa harus 25 Desember?

Jika Anda perhatikan, “winter solstice” (titik balik matahari musim dingin) terjadi beberapa hari sebelum 25 Desember setiap tahunnya. Winter solstice adalah hari dalam setahun dimana siang harinya paling singkat. Dalam dunia kuno, 25 Desember adalah hari dalam setiap tahun ketika hari mulai menjadi lebih lama kembali. Karena itu, kaum pagan kuno menetapkan 25 Desember sebagai tanggal kelahiran atau “kelahiran kembali” matahari.

Di antara dewa matahari lainnya setelah NAMRUD yang di peringati hari kelahirannya adalah sbb:

A. TAMMUZ putra NAMRUD (Titisan Dewa Matahari Namrud) 

[Tammuz (Relief batu pualam dari Ashur, sekitar 1500 SM, Museum Staatliche di Berlin, Jerman]

Tammuz, anak laki-laki Nimrod dengan istrinya (ibunya sendiri), Semiramis, diidentifikasikan sebagai Dewa Matahari Babel dan disembah pada Winter Solstice.

Sementara hari-hari menjadi semakin singkat sepanjang musim salju, durasi siang hari menjadi paling singkat pada saat winter solstice, titik balik matahari musim dingin, kira-kira tanggal 22-23 Desember. Tammuz dianggap mati selama winter solstice ini, dan diperingati dengan membakar sebatang kayu di perapian.


Bahasa Kasdim untuk bayi adalah “yule”, dan menjadi asal usul istilah “balok kayu yule” (Yule log). Kelahiran kembali Tammuz dirayakan dengan mengganti balok kayu tadi dengan memotong sebatang pohon dan menghiasnya pada keesokan harinya. (Baca Yeremia 10)
Icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari.

B. DEWA misterius Iran MITHRA, sang Surya Kebenaran


Berikut kutipan dari Encyclopeda Britannica tentang “Christmas” (Natal):

“Di dunia Romawi, Saturnalia (17 Desember) adalah saat bersukaria dan saling tukar menukar hadiah. 25 Desember juga dianggap sebagai HARI KELAHIRAN dewa misterius Iran, MITHRA, sang Surya Kebenaran.

Pada Tahun Baru Romawi (1 Januari), rumah-rumah dihiasi hijau-hijauan dan pelita-pelita, dan hadiah-hadiah diberikan kepada anak-anak dan fakir miskin. Kebudayaan ini, juga ditambah lagi dengan ritual Jerman dan ritual Yule dari Celtic, ketika suku Teutonic memasuki Galia, Inggris dan Eropa tengah.
Makanan dan berkumpul bersama-sama, balok kayu Yule dan kue-kue Yule, hijau-hijauan dan pohon cemara, hadiah-hadiah dan ucapan selamat semuanya menjadi hal-hal yang dilakukan dalam memperingati musim perayaan ini. Nyala api dan cahaya, simbol kehangatan dan umur panjang, selalu dihubungkan dengan festival musim dingin, baik oleh kaum pagan maupun Kristen” (Encyclopedia Britannica, 15th ed., vol. II, p. 903).

Penyembahan dewa Mithra dari Indo-Persia bermula berabad-abad sebelum masehi. Dewa ini juga disebut “Mitra” dalam agama Veda India. Di Persia, disebut dengan nama Mithra atau Mihr. Dia dianggap “dewa baik” yang memberikan kesehatan, kekayaan dan makanan.

Mithra adalah cahaya dan kekuatan di belakang matahari. Di Babel, Mithra disebut Shamash, dewa matahari, dan dia juga disebut Bel, dewa matahari versi Mesopotamia dan Kanaan/Phoenicia. Disebut juga Marduk, dewa yang mewakili planet Jupiter dan matahari. Mithra juga disebut dengan nama Apollo (Yunani).

Oleh orang Romawi, Mithra disebut “Matahari ilahi, Matahari yang tak terkalahkan.” Dia dikatakan “Kuat perkasa, penguasa perkasa, raja terbesar dari dewa-dewa! Ya Matahari, penguasa langit dan bumi, dewa segala dewa.” Mithra juga dijuluki “mediator” atau “perantara” antara surga dan bumi.

Mithra digambarkan sebagai “jalan,” “kebenaran,” “terang,” “hidup,” “firman,” “anak Allah,” “gembala yang baik.” Mithra sering diwakili sedang memanggul seekor anak domba di bahunya.

Mithra atau Mitra, disembah sebagai Itu (Mitra-Mitu-Itu) di setiap rumah orang Hindu di India. Itu dianggap sebagai dewa tumbuh-tumbuhan. Mithra atau Mitra (dewa matahari) dipercayai sebagai mediator antara Tuhan dan manusia, antara surga dan bumi. Dikatakan bahwa Mithra atau “matahari” dilahirkan di sebuah gua pada 25 Desember. Dipercaya juga bahwa Mithra atau dewa matahari dilahirkan oleh seorang perawan. Dia melintasi langit, dan memiliki 12 satelit, yang dianggap murid-murid Matahari. Festival terbesar Matahari dirayakan pada Winter Solstice dan Vernal Equinox – Hari Natal dan Easter. Simbolnya adalah anak domba.

Menurut mitologi Persia, Mithra dilahirkan pada 25 Desember, oleh perawan bernama Anahita, yang dijuluki “ibu dewa.” Anahita juga dikenal sebagai “Anaitis” – arti namanya “murni” atau “tidak bercela,” yang pada zaman kuno disamakan dengan dewi perawan Artemis.

Beberapa atribut Mithra:

  • Bayi ini dibungkus kain pembalut, ditempatkan dalam palungan dan dikunjungi para gembala.
  • Dia dianggap guru besar dan tuan yang berkelana.
  • Dia punya 12 kawan atau “murid.”
  • Dia melakukan mujizat-mujizat.
  • Sebagai “lembu besar Matahari,” Mithra mengorbankan dirinya sendiri demi kedamaian dunia.
  • Mithra naik ke surga dengan kereta mataharinya.
  • Mithra dipandang sebagai gembala yang baik, “jalan, kebenaran dan terang,” pembebas, penyelamat, dan messias.
  • Mithra maha tahu, dia “mendengar segalanya, melihat segalanya, tahu segalanya. Tidak ada yang dapat menipunya.”
  • Dia diidentifikasi dengan singa dan anak domba.
  • Hari sucinya adalah Minggu (Sunday=hari matahari).
  • Kepercayaannya memiliki ritual ekaristi, atau perjamuan.
  • Mithra “menaruh tandanya di dahi prajurit-prajuritnya.”
  • Mithraisme menekankan pembaptisan.

25 Desember sebenarnya adalah hari kelahiran Mithra, dewa matahari.

Kepercayaan terhadap dewa matahari Mithra ini menjalar hingga Eropa. Kaisar Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.

Dalam Catholic Encyclopedia, disebutkan mengenai Mithraisme:

“25 Desember dirayakan sebagai hari kelahiran Mithra, natalis invicti, kelahiran matahari musim dingin, tak terkalahkan oleh musim”.

Kutipan dari Encyclopedia Encarta:

“Mithraisme mirip dengan Kekristenan dalam berbagai aspek, contohnya, dalam hal merendahkan diri dan kasih persaudaraan, pembaptisan, ritual persekutuan, penggunaan air suci, pemujaan para gembala pada saat kelahiran Mithra, pengadopsian hari Minggu dan tanggal 25 Desember (hari ulang tahun Mithra) sebagai hari suci, dan kepercayaan akan kekekalan jiwa, penghakiman terakhir, dan kebangkitan. Mithraisme berbeda dari Kekristenan dalam hal pengecualian kaum perempuan dari upacara-upacaranya dan kesediaannya untuk berkompromi dengan politheisme. Namun kesamaannya, memungkinkan pengikutnya mudah berpindah kepada doktrin Kristen” (“Mithraism,” Microsoft (R) Encarta. Copyright (c) 1994 Microsoft Corporation. Copyright (c) 1994 Funk & Wagnall(s Corporation).

C. HORUS (FIRAUN MESIR)


 
Horus, dari Mesir, dilahirkan oleh seorang perawan, Isis, pada winter solstice 25 Desember. Pada teks di Kuil Abydos dari Seti I, Isis menyatakan, “Akulah perawan besar.”

Ibunya, Isis, melahirkan dia di rawa-rawa, dia diperingatkan oleh dewa Thoth, untuk melarikan diri dan menyembunyikan anak itu dari Seth yang jahat. Seth telah membunuh ayah Horus, yang bernama Osiris, dan berusaha membunuh Horus juga. Isis dapat menjaga Horus tetap tersembunyi dari Seth, hingga Horus bertumbuh dewasa. Horus berusaha membalaskan kematian ayahnya, dan bertarung melawan Seth, dan mengalahkan dia.

Dalam banyak kasus dewa-dewa di berbagai belahan dunia, beberapa dewa (dan dewi) Mesir memiliki atribut “Matahari”, menjadikan mereka dewa-dewa Matahari, termasuk di antaranya RadhiyaLlaahu ‘anhu atau Re, Osiris dan Horus. Horus, anak laki-laki Isis, pada mulanya juga diidentifikasi sebagai Ra, dewa matahari Mesir, demikian juga dengan Mithra.

Sejarawan Yunani, Herodotus, menyamakan Osiris dengan Dionysus (Yunani) dan Horus dengan Apollo (dewa matahari Yunani). “Di Mesir, Apollo adalah Horus, Demeter adalah Isis, Artemis adalah Bubastis.”

Dalam tulisan Mesir kuno seperti teks piramid, Horus disebut “Penguasa Langit,” bersamaan dengan julukan matahari lainnya seperti “Dia yang wajahnya terlihat,” “Dia yang rambutnya terbelah.” Dalam teks piramid Sp. 326, Horus disebut “Penguasa sinar matahari.”

Hari kelahiran Horus diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Desember di kuil-kuil. Sejarawan Macrobius (395–423 M) mengatakan:

“Sebuah patung Horus sebagai bayi diletakkan di sebuah palungan, di tempat yang ditata seperti kandang, dan patung Isis diletakkan di sampingnya. Horus, disimbolkan sebagai juru selamat umat manusia. Dialah pembalas terhadap kuasa kegelapan, dia adalah terang dunia.”

“… pada saat winter solstice, matahari nampak seperti anak kecil, seperti itu sehingga orang Mesir membawanya keluar dari kuil pada hari yang ditetapkan, karena hari itu adalah yang terpendek dan dewa terlihat seperti bayi kecil.”

“Kira-kira pada waktu winter solstice (25 Desember), Isis melahirkan Harpocrates (Horus kanak-kanak), tidak sempurna dan premature.”

Plutarch, sejarawan Yunani abad pertama.

D. ATTIS dari PHYRGIA 


Dalam banyak tulisan mistis kuno, dewa Romawi-Phrygo kuno, Attis, digambarkan dilahirkan oleh ibunya yang masih perawan pada 25 Desember, yang akhirnya dibunuh dan dibangkitkan sesudahnya.

Penderitaan Attis diperingati pada 25 Maret, tepat sembilan bulan sebelum FESTIVAL KELAHIRANNYA, pada 25 Desember.

RITUAL HAULAN.
Waktu kematiannya juga adalah waktu ketika dia mulai dikandung. Setiap tahun dia lahir pada winter solstice, dan setiap tahun ketika hari-hari menjadi pendek, dia mati.

Beberapa atribut Attis:

  • Attis dilahirkan pada 25 Desember oleh Perawan Nana.
  • Dia seorang gembala.
  • Dia dianggap “putra tunggal yang dilahirkan,” “firman” dan penyelamat yang dibunuh demi keselamatan umat manusia.
  • Sektenya memiliki tradisi makan kurban, yang menganggap tubuhnya sebagai roti yang dimakan oleh para penyembahnya.
  • Imam-imamnya adalah sida-sida kerajaan surga.
  • Attis memiliki atribut sebagai anak Allah dan Bapa.
  • Pada “Jumat Hitam,” dia mati pada sebatang pohon, dan darah sucinya tercurah turun untuk membebaskan bumi. Menurut mitos, dia mati karena dibunuh babi liar atau mengebiri dirinya sendiri.
  • Dia turun ke dunia orang mati.
  • Setelah tiga hari, Attis dibangkitkan pada 25 Maret sebagai “Dewa yang maha tinggi.”

E. DIONYSUS putra DEWA ZEUS penguasa Gunung Olympic Yunan

Dewa anggur Yunani, Dionysus atau Bacchus, juga disebut Iacchus, digambarkan lahir dari seorang perawan pada 25 Desember. Melakukan mujizat seperti mengubah air menjadi anggur, dan muncul dengan dikelilingi 12 manusia. Menyandang julukan “bapa” dan “penyelamat”. Mati, bangkit setelah tiga hari, dan naik ke surga.

Menurut tradisi umum, Dionysus merupakan putra dewa Zeus dan perempuan manusia, Semele. Dalam versi Kreta untuk cerita yang sama, Dionysus adalah putra Zeus dengan Persephone, anak perempuan Demeter, yang juga disebut Kore, yang dianggap “dewi perawan.”

Dalam mitos umum mengenai kelahiran Dionysus/Bacchus, Semele secara misterius dihamili oleh salah satu petir dewa Zeus – suatu kehamilan perawan yang ajaib. Dionysus merupakan simbol matahari.

Dionysus dipercayai memiliki beberapa atribut yang “sama” dengan karakter Yesus Kristus dan tradisi Kristen:

  • Dionysus lahir dari seorang perawan pada 25 Desember atau Winter Solstice (titik balik matahari musim dingin).
  • Dia adalah putra “bapa” di surga.
  • Sebagai Anak Suci, Bacchus ditempatkan dalam sebuah ranjang/palungan/ayunan “di antara binatang-binatang.”
  • Dionysus adalah seorang pengajar yang berkeliling sambil melakukan mujizat-mujizat.
  • Dia adalah dewa anggur, dan mengubah air menjadi anggur.
  • Dionysus menunggang seekor keledai pada “perarakan kemenangan.”
  • Dia seorang raja suci yang dibunuh dan dimakan dalam ritual ekaristi untuk kesuburan dan penyucian.
  • Dewa ini pergi ke dunia orang mati untuk menyelamatkan kekasihnya, bangkit dari tanah setelah mati tiga hari.
  • Dionysus bangkit dari kematian pada 25 Maret dan naik ke surga.
  • Bacchus dijuluki “Bapa,” “Pembebas” dan “Penyelamat.”
  • Dionysus dianggap “Putra Tunggal yang dilahirkan,” “Raja segala raja,” “Dewa segala dewa,” “Penanggung dosa,” “Pembebas,” “Yang diurapi” (messias), dan “Alfa Omega.”
  • Dia diidentifikasi dengan kambing jantan atau anak domba.
  • Julukan pengurbanannya “Orang muda di pohon” menunjukkan dia digantung pada pohon atau disalibkan.
Gelar “Raja segala raja” dan julukan lainnya mungkin menggambarkan hubungan Dionysus dengan Osiris. Dionysus, Bacchus, Zagreus, dalam mitologi Sumeria-Babilonia kuno, juga disebut Dumuzi-absu, atau Tammuz.

Selain para dewa di atas masih banyak lagi dewa-dewa yang diperingati hari kelahirannya, diantaranya secara singkat:

F. HERCULES:

Anak dewa Zeus penguasa Gunung Olimpus Yunan, ditakdirkan dari lahir untuk menduduki tahta Argos.

G. YUPITER:

Dalam agama kuno dan mitologi Romawi, Yupite ratau Yove adalah raja para dewa, dan dewa langit dan petir. Dalam mitologi Yunani Yupiter memiliki kedudukan yang serupa dengan Zeus.

H. OSIRIS (FIRAUN MESIR)

Dalam metology Mesir kuno di sebutkan bahwa masyarakat Mesir meyakini akan adanya penguasa sungai Nil, yaitu dewa Osiris salah satu Firaun Raja Mesir yang pernah berkuasa dan istrinya dewi Isis

Selama dinasti kerajaan Mesir ke-18 dan 19 (1300 SM), Osiris juga dijuluki “raja kekekalan, penguasa segala keabadian, yang melintasi jutaan tahun dalam umur hidupnya, pangeran dewa-dewa dan manusia, dewa segala dewa, raja segala raja, tuan segala tuan, pangeran segala pangeran, pemerintah dunia yang ada selamanya.”

Osiris anak Dewa Geb dari bumi dan Dewi Nut dari langit. Ia mempunyai saudara kembar laki-laki bernama Seth, dan adik perempuan kembar juga bernama Isis dan Nephthys. Setelah ayahnya pensiun dan tinggal di langit, Osiris meneruskan mengelola Mesir di muka bumi, dan mengawini adik perempuannya. Isis, sebagai permaisuri, dan Horus merupakan peranakannya.Osiris terkenal sebagai firaun yang rajin mengajari rakyat Mesir, bagaimana menanam gandum dan anggur (tanaman) untuk menghasilkan roti dan anggur (minuman).

Di bawah pengelolaannya, Mesir kuno menjadi negeri yang subur makmur, tata-tenteram, karta-raharja.

Tapi ia juga dimitoskan dibunuh oleh saudara kembarnya, SETH, yang iri melihat keberhasilannya sebagai firaun. Maka SETH, bersama dengan Ratu Ethiopia, bersekongkol dengan 72 orang kaki tangannya untuk merencanakan pembunuhan Osiris.

Seth menipu Osiris dengan memasukkannya ke dalam peti sarkofagus, yang kemudian disegel dan dibuang ke sungai Nil. Tapi istri Osiris, Isis, mencari jenazahnya sampai ia menemukannya tertambat pada batang pohon asam, yang menopang atap istana.

Dia berhasil mengangkat peti mati dan itu membukanya, tapi Osiris sudah mati. Dia menggunakan mantera untuk membangkitkan Osiris kembali ke kehidupan supaya bisa menghamilinya, tapi setelah itu ia meninggal lagi dan Isis menyembunyikan tubuhnya di padang pasir.

Beberapa bulan kemudian, Isis yang secara ‘supernatural( menjadi hamil, akhirnya melahirkan Horus, dewa pelindung Nekhen di Mesir Atas yang sering digambarkan sebagai burung elang, seperti dengan kepala elang itu. Kemudian, saat berburu di padang gurun, Seth menemukan tubuh Osiris dan merobeknya menjadi 14 potong, mencerai-beraikannya ke seluruh negeri.

Isis mengumpulkan semua bagian tubuhnya kembali – kecuali (maaf) PENIS-nya, yang dimakan IKAN LELE – dan menyatukannya dengan kain perban untuk dimakamkan secara layak. Para dewa terkesan dengan pengabdian Isis dan membangkitkan Osiris sebagai dewa penguasa dunia orang mati.

Jenazahnya disemayamkan dalam piramida, dan ditiupi napas kehidupan oleh Isis. Setelah merasa segar sejuk, Osiris hidup kembali, dan bisa pulang ke langit, tempat ayahnya menikmati masa pensiun sebagai dewa. Ia menetap di bintang Alnitak.

Kemudian dalam mitos Mesir Kuno rakyat mesir percaya bahwa Sungai Nil banjir setiap tahun karena kesedihan air matanya untuk kematian suaminya, Osiris. Ini menunjukkan adanya keyakinan terjadinya kematian dan kelahiran kembali. Untuk mengenangnya kembali maka setiap tahun diadakan ritual-ritual.

Penyembahan Isis akhirnya menyebar ke seluruh dunia termasuk diantaranya di Yunani dan Romawi dan berlanjut hingga penindasan paganisme di era Kristen. Dia dipuja sebagai ibu dan istri yang ideal serta pelindung alam dan sihir. Isis adalah Dewi keibuan, sihir dan kesuburan.

Kisah berakhirnya ritual Ruatan Sungai Nil di Mesir sebagai persembahan kepada Dewa Osiris dan Dewi Isis.

Ibnu Lahi'ah berkata: dari Qois bin Hajjaj dari orang yang bercerita padanya, dia berkata:

"Setelah Mesir ditaklukkan (pada masa Khilafah Umar RA), datanglah masyarakatnya menghadap 'Amr bin 'Ash – saat itu dia sebagai amirnya – ketika memasuki bulan Bauunah salah satu nama-nama bulan 'Ajam (non arab), lantas mereka berkata, wahai Amir (Gubernur)!, sesungguhnya sungai Nil kami punya tradisi (sunnah) yang tidak akan mengalir airnya, kecuali jika kami melaksankan tradisi itu. Beliau 'Amr bin 'Ash bertanya: "Tradisi apakah itu?".

Mereka menjawab: Yaitu setiap tanggal dua belas malam dari bulan ini lewat, kami mengambil seoarang gadis yang masih perawan yang berada bersama kedua orang tuanya, maka kami membujuk kedua orang tua gadis tersebut agar merelakannya, kemudian kami dandani dengan perhiasan dan pakaian yang terbaik, setelah itu kami melemparkannya ke sungai Nil ini.

Maka Amr bin 'Ash berkata kepada mereka: “Yang demikian itu tidak ada dalam Islam, dan sesungguhnya Islam itu menghilangkan sesuatu yang telah ada sebelumnya".

Setelah mereka menunggu selama bulan Bauunah ternyata sungai Nil ini tetap tidak mengalir, kemudian akhirnya mereka berniat hendak melaksanakan tradisi tersebut, maka 'Amr buru-buru menulis surat kepada Umar bin Khoththob tentang hal itu, maka Umar pun menulis surat balasan yang bunyinya:

"Sesungguhnya apa yang telah kamu lakukan adalah benar, dan sungguh aku telah mengirimkan kepada mu selembar kartu di dalam suratku ini, maka lemparkanlah kartu itu ke sungai Nil".

Setelah kitab itu nyampai, 'Amr pun mengambil kartu tersebut dan membukannya, ternyata di dalamnya terdapat tulisan yang kata-katanya:

"Dari hamba Allah, Umar, Amirul Mu'minin kepada sungai Nil penduduk Mesir. Amma Ba'du (adapun setelah itu): …. Maka sesungguhnya kamu, jika kamulah yang mengalirkan air itu dari diri kamu maka kamu tidak akan bisa mengalirkannya. Dan jika Allah yang Maha Tunggal dan Maha Perkasa yang mengalirkan kamu, maka kami akan memohon kepada Allah agar mengalirkan kamu".

Maka Amr' pun melemparkan kartu tadi ke sungai Niil, dan pada hari Sabtu di pagi harinya mereka menemukan sungai Niil dengan izin Allah telah mengalir dengan ketinggian enam belas hasta dalam satu malam. Dan Allah Ta'ala telah menghilangkan tradisi tersebut dari masyarakat Mesir hingga hari ini".

(Kisah ini di riwayatkan oleh Abul Qosim Al-Lalakai Ath-Thobary dalam kitabnya As-Sunnah. Di dalam sanadnya ada kelemahan. Ibnu Katsir dalam Tafsirnya 3/464 berkata: Di sanadnya terdapat Ibnu Lahi'ah, dan dia itu kodisinya diperdebatkan. Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitabnya At-Taqrib berkata: Dia Shoduq dari thobaqot ke tujuh, dia hafalannya suka keliru setelah terbakar kitab-kitabnya).

=====*****======

BERAWAL DARI ULANG TAHUN KELAHIRAN NAMRUD

AWALNYA hanya untuk DEWA MATAHARI NAMRUD, setelah kematiannya.
KEMUDIAN berkembang untuk PARA DEWA MATAHARI di seluruh belahan dunia.
KEMUDIAN berkembang untuk PARA RAJA-RAJA.
KEMUDIAN berkembang untuk PARA BANGSAWAN
KEMUDIAN berkembang untuk PARA ORANG KAYA
KEMUDIAN berkembang untuk RAKYAT JELATA dari umat KRISTEN, ikut-ikutan YESUS.

Agama pagan terbesar yang menyebarkan penyembahan matahari di dunia Yunani dan Romawi pada 25 Desember adalah sekte Mithraisme. Mereka menyebutnya “Kelahiran Matahari.” Mithra, dewa matahari, dianggap lahir pada waktu itu, demikian juga Osiris, Horus, Tammuz, Hercules, Bacchus, Adonis, Jupiter – semuanya adalah tuhan-tuhan kaum pagan. Fakta ini mengindikasikan bahwa semua dewa-dewa matahari pagan dan jejak keilahian mereka memiliki akar pada dewa matahari Babel kuno – Nimrod atau Namrud atau Nimroe.

Dalam Injil Matius pun mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu telah disinyalir oleh Yesus lewat pesannya:

“Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang?. (Matius 24:4-5)".

Tradisi ulang tahun Raja Namrud Dewa Matahari ini menyebar dan ditiru oleh raja-raja lainnya, termasuk raja-raja Mesir yang mengaku dirinya sebagai Dewa Matahari pula. Sebagaimana terdapat keterangan di dalam injil Kejadian 40:20:

“Dan terjadilah pada hari ketiga, hari kelahiran Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya. Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah para pegawainya “. [Injil ; Kejadian 40:20]

Pada masa Herodes acara ulang tahun dimeriahkan sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 14:6;

“Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak Herodes yang perempuan, Herodiaz, ditengah-tengah meraka akan menyukakan hati Herodes”. (Matius14: 6)

Dalam Injil Markus 6:21Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodiaz, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. (Markus 6:21)

Maka dengan demikian telah menjadi maklum bahwa tradisi perayaan ulang tahun kelahiran seseorang itu adalah tradisi para penyembah berhala.

Seiring dengan berjalannya waktu, maka berkembang pula tradisi perayaan hari kelahiran Namrud Dewa Matahari ini menjadi tradisi ulang tahun kelahiran bagi setiap insan yang pernah lahir, dengan tujuan agar dipanjangkan umurnya, di lapangkan rizkinya dsb. Oleh karena itu dalam acara ulang tahun tidak lepas dari simbol-simbol Namrud yang di laknati oleh Allah , yaitu menyalakan lilin, nyanyi-nyanyi dan mentabdzirkan harta.

Ralph Woodrow dalam BABYLON MYSTERY RELIGION hal. 4 menyatakan bahwa:

"Api adalah lambang dari raja Namrud yang diyakini oleh pengikutnya sebagai dewa matahari atau baal. Jadi, LILIN dan lain-lain kebiasaan yang berkenaan dengan api dimaksudkan sebenarnya sebagai penyembahan kepada Nimrod ".(Baca Roma 1:21-26).

Orang Nasrani / KRISTEN yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. (Baca buku:Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil, hal. 298)

Penulis katakan: Al-Hamdulillah tidak ada sejarah ULANG TAHUN dalam umat Islam.

Bahkan ajaran Kristen pun banyak melakukan bid(ah sinkretisme dan mengadopsi ajaran agama pagan dewa matahari. Dalam buku History of Rome, oleh Michael Grant, tertulis sebagai berikut:
 
[KUIL PANTHEON HADRIAN]

 “Di Romawi, keilahian Matahari muncul sejak awal, dan kemudian, berabad-abad kemudian, dalam kubah KUIL PANTHEON HADRIAN yang menakjubkan, bukaan jendela di bagian tengah, yang dikelilingi bintang, mewakili bulatan matahari… yang lama sebelumnya, Kaisar Aurelian mendirikan kuil besar Matahari yang Tak Terkalahkan sebagai pusat dan titik fokus keseluruhan sistem kepercayaan negara (274). Hari kelahiran dewa ini adalah 25 Desember, dan ini, yang diubah menjadi Hari Natal, adalah satu warisan yang dipinjam Kekristenan dari sektenya.” (hal. 391-392).

Dalam buku tulisan sejarawan Jack Finegan, Myth & Mystery: An Introduction to the Pagan Religions of the Biblical World. Finegan menuliskan:

“… Namun penyembahan dewa matahari terus meluas di seluruh kekaisaran, dan di bawah Aurelian (270-275 M) sekte ini dikembalikan pada kedudukannya yang tinggi. Dalam tahun 274 Aurelian menyatakan dewa – yang sekarang disebut Deus Sol Invictus – sebagai Dewa resmi Kekaisaran Romawi.

Dia mendirikan kuil matahari yang indah sekali di Roma… dan menetapkan perayaan hari kelahiran matahari (naturalis solis invicti) pada 25 Desember, tanggal ini kemudian diterima menjadi winter solstice (hari titik balik matahari musim dingin, juga hari kelahiran dewa Mithra).

Pada zaman Kaisar Konstantin, sekte Deus Sol Invictus masih berkedudukan tinggi, dan gambar dewa matahari ada di mata uang koin Konstantin… Pada waktu itu dengan tujuan untuk mengubah arti pentingnya, tanggal suci yang sudah ada, hari kelahiran Yesus, yang telah dirayakan di Timur pada 6 Januari… ditempatkan di Roma pada 25 Desember, pada tanggal perayaan kelahiran Sol Invictus. Tanggal ini muncul dalam sebuah daftar tanggal yang disusun sekitar 336 M dan dipublikasikan di kalender kota Roma, diperiksa oleh Filocalus, untuk tahun 354″ (Finegan, hal. 211-212).

=======

AWAL MULA TRADISI HARI ULANG TAHUN DI EROPA

PERSEMBAHAN KEPADA DEWI BULAN “ARTHEMIS“

Mengungkap Asal-usul berikut ini:

1. KENAPA KUEHNYA HARUS BULAT?
2. KENAPA HARUS ADA LILIN?
3. KENAPA ADA KADO DLL?
4. KENAPA ADA KIRIM KARTU UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN?

Adapun Asal usul acara ulang tahun di Eropa yang merupakan bentuk persembahan, permohonan dan minta perlindungan kepada ARTHEMIS DEWI BULAN adalah seperti berikut ini:

ULANG TAHUN atau MILAD atau MAULID pertama kali di Eropa berawal dari adanya rasa ketakutan akan adanya roh jahat yang akan datang pada saat seseorang bertepatan dengan hari kelahirannya, maka menurut keyakinan mereka untuk menjaganya dari hal-hal yang jahat tersebut, mereka harus mengadakan ritual upacara ulang tahun yang dipersembahkan kepada Dewi Bulan Arthemis, dengan cara mengundang teman-teman, keluarga dan sanak kerabat untuk memberikan do(a serta pengharapan yang baik bagi yang berulang tahun.

Memberikan KADO… juga dipercaya dapat memberikan rasa gembira bagi orang yang berulang tahun sehingga dapat mengusir roh-roh jahat tersebut.

Banyak simbol-simbol yang diasosiasikan dengan acara ulang tahun, diantaranya menggunakan kue.

Mengapa perayaan UL TAH harus menggunakan kue dan lilin?

Karena waktu dulu bangsa Yunani menggunakan KUE untuk persembahan dan sesaji ke KUIL dewi bulan, ARTHEMIS. Mereka menggunakan kue berbentuk bulat yang merepresentasikan BULAN PURNAMA.

Ada cerita lain tentang kue ulang tahun yang bermula di Jerman yang disebut sebagai “GEBURT STAGORTEN” adalah salah satu tipe kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan roti.

Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun di atas kue.

Ralph Woodrow dalam BABYLON MYSTERY RELIGION hal. 4 menyatakan bahwa:

" API adalah lambang dari raja Namrud yang diyakini oleh pengikutnya sebagai dewa matahari atau baal. Jadi, LILIN dan lain-lain (seperti dupa dan kemenyan. pen) kebiasaan yang berkenaan dengan api dimaksudkan sebenarnya sebagai penyembahan kepada Nimrod ". (Baca: Roma 1:21-26).

Maka dengan demikian telah menjadi maklum bahwa tradisi perayaan ulang tahun kelahiran seseorang itu adalah tradisi para penyembah berhala.

Seiring dengan berjalannya waktu, maka berkembang pula tradisi perayaan hari kelahiran Namrud Dewa Matahari ini menjadi tradisi ulang tahun kelahiran bagi setiap insan yang pernah lahir, dengan tujuan agar dipanjangkan umurnya, di lapangkan rizkinya dsb. Oleh karena itu dalam acara ulang tahun tidak lepas dari simbol-simbol Namrud yang di laknati oleh Allah , yaitu diantaranya menyalakan lilin, nyanyi-nyanyi dan mentabdzirkan harta.

Di tambah lagi berawal pula dari acara ULTAH di Eropa yang bertujuan memohon perlindungan kepada dewi Bulan Arthemis dari gangguan roh Jahat, dan memohon kepadanya agar di panjangkan umurnya dan dilapangkan rizkinya.

Dan lilin itu simbol dari Api. Sementara Iblis dan para syaithan tercipta dari api.

Allah Subhaanahu wa Ta’alaa berfirman:

{ قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنتَ مِنَ الْعَالِينَ. قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ. قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ. وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ }

Artinya: (Allah Subhaanahu wa Ta’alaa ) berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”

(Iblis) berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena ENGKAU CIPTAKAN AKU dari API, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Allah) berfirman, “Kalau begitu keluarlah kamu dari surga! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk. Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” (QS. Shad: 75-78)

Orang Nasrani yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. (Baca buku: Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil, hal. 298)

Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka ke dewi Artemis juga meletakan lilin-lilin di atasnya karena membuat kue tersebut terlihat terang menyala sepeti bulan (gibbons, 1986). Orang Jerman terkenal sebagai orang yang ahli membuat lilin dan juga mulai membuat lilin-lilin kecil untuk kue mereka. Beberapa orang mengatakan bahwa lilin diletakan dengan alasan keagamaan/religi. Beberapa orang jerman meletakan lilin besar di tengah-tengah kue mereka untuk menandakan “Terangnya Kehidupan” (Corwin,1986).

Yang lainnya percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga.

Perlu diketahui bahwa keyakinan asap api, dupa, lilin dan kemenyan itu sebagai media yang membawa dan mengangkat harapan doa kepada yang Maha Kuasa itu adalah berasal dari ajaran agama Majusi (agama penyembah api) dan semua sekte-sektenya serta teramasuk keyakinan agama penyembah Dewa Matahari. (Lihat kitab al-Milal wan Nihal karya Syahristani 1/251, 2/271-272)

TARDISI MENIUP LILIN ULANG TAHUN

Orang Nasrani yang pertama kali mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. (Baca buku:Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil, hal. 298)

Sekarang ini semakin banyak orang yang hanya mengucapkan pengharapan di dalam hati sambil meniup lilin. Dan mereka percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu hembusan akan membawa nasib baik. Bahkan Pesta ulang tahun biasanya diadakan bertujuan agar supaya orang yang berulang tahun dapat meniup lilinnya.

Ada juga mitos yang mengatakan bahwa ketika kita memakan kata-kata yang ada di atas kue, kata-kata tersebut akan menjadi kenyataan. Jadi dengan memakan “HAPPY BIRTHDAY” akan membawa kebahagiaan.

TARDISI KADO & KARTU UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN

Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa di Eropa pertama kali diadakan acara pesta ulang tahun itu bertujuan untuk mengusir roh jahat yang mengganggu mereka, yaitu dengan cara: mereka mengundang teman dan kerabat untuk menghadiri pesta ulang tahun mereka sehingga roh-roh jahat tidak jadi mengganggu yang berulang tahun.

Namun dalam pesta-pesta selanjutnya banyak dari keluarga dan teman yang membawa kado atau bunga untuk yang berulang tahun. Jika orang yang di undang tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun, biasanya mereka akan mengirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun.

Tradisi mengirimkan kartu ucapan dimulai di Inggris sekitar 100 tahun yang lalu (Baca: Motomora, 1989).

TARDISI TOPI ULANG TAHUN

Pada awal mulanya hanya raja saja yang dirayakan ulang tahunnya (mungkin disinilah awal mulanya TARDISI TOPI ULANG TAHUN bermula). Seiring waktu berlalu, anak-anak juga di ikutsertakan dalam pesta ulang tahun. Pesta ulang tahun untuk anak-anak pertama kali terjadi di Jerman dan dinamakan “kinderfeste”. Tetapi saat ini, pesta ulang tahun bisa diadakan oleh siapa saja, terutama yang punya uang…

Dalam acara ULANG TAHUN terdapat banyak pelanggaran agama, diantaranya:

1. Menyerupai kebiasaan kaum Majusi penyembah api, kaum penyembah Namrud dewa matahari, kaum penyembah dewi bulan Arthemis dan menyerupai orang-orang Kristen.
2. Berkeyakinan yang sesat dan menyesatkan.
3. Bernyanyi-nyanyi di iringi musik.
4. Mentabdzirkan harta.
5. Bisa jadi telah melakukan kesyirikan, karena mengharapkan keberkahan dan panjang usia dari selain Allah Subhaanahu wa Ta’alaa .

Dalam hadits riwayat Ibnu Umar RA, disebutkan bahwa Rosulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda:

« مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ، فَهُوَ مِنْهُمْ »

"Barang siapa menyerupai sebuah kaum, maka dia dari golongan mereka ".

(HR. Abu Daud no. 4033 dan Ibnu Hibban serta mensahihkannya, dan Syeikh Albany berkata: "Hasan Sahih".)

Kemudian mentabdzirkan harta atau menghambur-hamburkannya dalam syariat Islam adalah sangat dilarang. Allah Subhaanahu wa Ta’alaa berfirman:

{{ وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا. إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا}}.

"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan ; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya ". (QS. Al-Isra: 26 – 27).

Dalam hadits riwayat Mughiroh RA, Rosulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda:

« إِنَّ اللَّهَ كَرِهَ لَكُمْ ثَلاَثًا قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ »

" Sesungguhnya Allah membenci tiga perkara: Qiila wa qoola (banyak bicara kesana kemari yang tidak berfaedah), banyak bertanya dan membuang-buang / memboroskan harta ". (HR. Bukhory no. 5975 dan Muslim no. 593).

=====*****=====

WASILAH YANG SYAR’I AGAR PANJANG UMUR DAN LAPANG RIZQI.

Yang benar Wasilah yang syar'i dalam Islam untuk panjang umur dan rizki yang lapang, adalah dengan cara menyambungkan hubungan silaturrahmi, bukan dengan acara ulang tahun. Ini berdasarkan sabda Nabi SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam:

« مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ».

"Barang siapa yang suka untuk di perluas rizkinya dan di panjangkan umurnya maka hubungkanlah tali silaturrahim". (HR. Bukhory dan Muslim).

Bersilaturrahim ini bisa dilakukan dengan saling memberi sesuatu yang berharga, saling membantu atau mengunjungi.

Dan dalam sebuah haditsAbdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan bahwa: Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda:

” مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هُمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ “

“Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu Majah no. 3819)

Sudah seharusnya Umat Islam dalam hal ritual dan ibadah meneladani salafush shalih, yaitu para sahabat, tabiin dan tabiit taabi’iin.

Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda: “Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi’in) dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (tabi’ut tabi’in).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam mengingatkan akan adanya bahaya yang terus menerus mengancam kemurnian aqidah dan tata cara ibadah umatnya.

Dalam hadits Abu Said Al-Khudry, Rosulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda:

«لَتَتْبَعُنَّ سُنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ،شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ ».قُلْنَا: يَارَسُولَ اللهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى. قَالَ: «فَمَنْ».

"Sungguh kalian akan menapak tilasi cara hidup (sunah-sunah) orang-orang dahulu sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga ketika mereka memasuki lubang biawak, kalian akan mengikutinya ". Kami bertanya: Wahai Rosulullah, orang-orang Yahudi dan Kristen? Beliau menjawab: "Kemudian siapa lagi?". (HR. Bukhory no. 3456, 7320 dan Muslim no. 2669).

CARA MELINDUNGI DIRI DARI ROH JAHAT

Banyaklah berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah. Jika kita sungguh-sungguh melakukan hal ini, insyaaAllah, akan datang perlindungan dari Sang Kuasa. Allah berfirman,

{ وَإِمَّا يَنَزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ }

“Apabila setan menggodamu maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-A(raf: 200)

Dalam Tafsir As-Sa(di dinyatakan, “Kapanpun, dan dalam keadaan apapun, ketika setan menggoda Anda, dimana Anda merasakan adanya bisikan, menghalangi Anda untuk melakukan kebaikan, mendorong Anda untuk berdosa, atau membangkitkan semangat Anda untuk maksiat maka berlindunglah kepada Allah, sandarkan diri Anda kepada Allah, mintalah perlindungan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar terhadap apa yang anda ucapkan dan Maha Mengetahui niat Anda, kekuatan dan kelemahan Anda. Dia mengetahui kesungguhan Anda dalam bersandar kepada-Nya, sehingga Dia akan melindungi Anda dari godaan dan was-was setan. (Taisir Karimir Rahman, Hal.313)

CARA MELINDUNGI ANAK DARI ROH JAHAT

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam memohonkan perlindungan untuk Hasan dan Husain, (beliau membaca)

(( أُعِيْذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّة))

“Aku memohon perlindungan dengan kalimat Allah yang sempurna untuk kalian berdua, dari gangguan setan dan binatang berbisa, dan dari pandangan mata (ain) yang membuat sakit.” (HR. Bukhari 3371 & Abu Daud 4737).

Dan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam dalam hadis Ibnu Abbas di atas, setelah Rasulullah mengajarkan doa tersebut, beliau bersabda,

(( كَانَ أبُوكُمْ يُعَوِّذُ بِهِمَا إسْماعِيلَ وَإسْحَاقَ))

“Ayah kalian (Ibrahim) memohon perlindungan untuk Ismail dan Ishaq dengan kalimat doa tersebut.” (HR. Abu Daud 4737).

Dari Muhammad bin Ali dari ayahnya, bahwa Nabi SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam memohonkan perlindungan untuk Hasan dan Husain, beliau membaca,

(( أُعِيْذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّة))

“Aku memohon perlindungan dengan kalimat Allah yang sempurna untuk kalian berdua, dari gangguan setan dan binatang berbisa, dan dari pandangan mata (ain) yang membuat sakit.”

Kemudian Nabi SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda,

(( عَوِّذُوا بِهَا أَبْنَاءَكُمْ، فَإِنَّ إِبْرَاهِيمَ - عَلَيْهِ السَّلَامُ - كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا ابْنَيْهِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ))

”Jadikanlah kalimat ini untuk memohon perlindungan dari gangguan setan bagi anak-anak kalian. Karena Ibrahim ‘alaihis salam, beliau memohon perlindungan untuk Ismail dan Ishaq dengan kalimat doa tersebut.” (HR. Abdur Razaq dalam Mushannaf, no. 7987).

PENAWARAN PILIHAN:

Setelah kita tahu tentang sejarah UL-TAH dan Petunjuk Nabi SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam agar dipanjangkan usianya dan dimudahkan Rizkinya, maka apakah masih layak kah acara UL-TAH untuk anak-anak kita?

HATI-HATI! jangan sampai kita salah dalam mensyukuri nikmat Karunia Anak. Apalagi sampai pada tingkat menyekutukan Allah Subhaanahu wa Ta’alaa dengan anak-anak kita.

BAHAYA SYIRIK

Allah berfirman tentang bahayanya perbuatan syirik yang seharusnya kita berhati – hati agar tidak terjatuh kedalamnya.

{ إِنَّ اللهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا}

Artinya “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni (dosa) karena mempersekutukkan Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsipa yang mempersekutukkan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” ( Qs. An – Nisa: 48)

{ مَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ }

“Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukkan (sesuatau dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang – orang dzolim itu.” ( Qs. Al Maidah: 72)

Syirik itu ada yang jelas mudah terdeteksi dan ada pula yang samar bahkan sangat samar susah dideteksi karena begitu halusnya, seperti yang digambarkan oleh Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam,

(( الشِّرْكُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ أَخْفَى مِنْ دَبِيْبِ النَّمْلةِ السَّوْدَاءِ عَلى صَفَاةٍ سَوْدَاءِ فِي ظُلْمَةِ اللَّيْلِ))

“Syirik yang menjangkiti umat ini lebih tersembunyi daripada seekor semut hitam yang merayap pada bebatuan hitam di tengah gelap malam.” (Riwayat Ahmad dalam Musnad-nya IV/303, al-Bukhari dalam Al-Adab al-Mufrad hal. 242, dan tercantum dalam Majma( al-Zawa-id X/ 223 & 224).

Dalam sebuah hadits panjang, disebutkan Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda,

((... وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِى بِالْمُشْرِكِينَ وَحَتَّى تُعبَد الأَوْثَان))

“.... Kiamat tidak akan terjadi hingga sekelompok kabilah dari umatku mengikuti orang-orang musyrik dan sampai-sampai berhala pun disembah…”

(Shahih Ibni Hibban 16/209 no. 7237 dan hal. 220 no. 7238 Juz 30/6 no. 7361 Syu(aib al-Arnauth berkata, “Sanad-sanadnya shahih sesuai dengan syarat Muslim”).

Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Nabi SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda,

(( لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حتَّى يَرْجِعُ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِيْ إِلَى أَوْثَانٍ كَانُوْا يَعْبُدُوْنَهَا مِنْ دُوْنِ اللهِ- عَزَّ وَجَلَّ)).

“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga sekelompok kaum dari umatku kembali kepada berhala. Mereka menyembah berhala tersebut di samping Allah Subhaanahu wa Ta’alaa. (HR. Abu Dawud al-Thayalisi dari Musa bin Muthir, lemah. اتحاف الخيرة المهرة 8/34).

Autsan dalam bentuk jamak dari watsan, artinya berhala. Watsan adalah segala sesuatu yang mempunyai bentuk badan yang biasanya dibuat dari unsur tanah, kayu, atau bebatuan seperti bentuk manusia. Benda ini dibentuk, dimuliakan, dan disembah. Kadang juga watsan mencakup sesuatu yang abstrak tidak berbentuk gambar. Shanam adalah gambar tanpa bentuk badan.

Kelak dedengkot berhala kaum musyrikin Quraisy akan kembali diagungkan. Aisyah berkata, “Aku mendengar Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda,

« لاَ يَذْهَبُ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ حَتَّى تُعْبَدَ اللاَّتُ وَالْعُزَّى ».

“Malam dan siang tidak akan lenyap (terjadi kiamat) hingga Lata dan Uzza kembali disembah.” (HR. Muslim No. 6907, al-Tirmidzi no. 2228, dan Ahmad no. 8164, مقدمة مسائل الجاهلية I /16).)

Ibnu Katsir dalam Tafsirnya 1/295 menyebutkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas rodhiyallu ‘anhumaa, ia berkata:

“... Sirik itu lebih samar dari pada rangkakan semut diatas batu hitam yang licin dalam kegelapan malam.

Contoh perbuatan sirik ialah ucapan seseorang, Demi Allah dan demi hidupmu, hai fulan dan demi hidupku. Juga ucapan, sendainya tidak ada anjing niscaya maling akan datang kerumah kami tadi malam, atau Seandainya tidak ada angsa niscaya maling memasuki rumah kami. Demikian pula ucapan seseorang kepada temannya: ini adalah yang dikehendaki Allah dan yang dikehendaki olehmu. Juga ucapan Seandainya tidak ada Allah dan si Fulan”, semuanya itu merupakan perkataan yang menyebabkan kemusyrikan.

Di dalam hadits disebutkan bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Rosulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam, “ini adalah yang dikehendaki Allah dan yang dikehendaki olehmu”. 
 
Maka beliau SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam berkata: أَجَعَلْتَنِي لِلَّهِ ندَّا

“Apakah kamu menjadikan diriku sebagai tandingn Allah?”

Banyak sekali macamnya perkataan dan perbuatan yang termasuk dalam katagori syirik, baik yang jelas-jelas mengandung unsur kesyirikan maupun yang sangat samar dan tidak jelas.

=======*****=======

OBELISK (lambang alat kelamin pria), KUIL DAN MENARA

Ralph Woodrowmenyatakan dalam BABYLON MYSTERY RELIGION hal. 5 bahwa: Salah satu bentuk penyembahan matahari (agama kafir) yang mempunyai pengertian yang tersembunyi adalah Obelisk. Ratu Semiramis mendirikan sebuah obelisk yang tingginya 130 kaki. Di Mesir terdapat banyak Obelisk dan beberapa di antaranya telah dipindahkan ke lain tempat, yaitu Central Park di New York, London dan Roma.

Asal mulanya sebuah Obelisk dikaitkan dengan penyembahan matahari, lambang dari Baal, yang merupakan sebutan dari Nimrod. Mereka telah menolak pencipta sebenarnya dan menganggap mataharilah yang memberikan kehidupan kepada tanaman dan manusia. Obelisk juga merupakan lambang dari phallus (alat kelamin pria). Melalui hubungan kelamin, sebuah kehidupan dimulai, karena itu phallus juga merupakan lambang dari kehidupan. Supaya obelisk ini betul-betul melambangkan suatu kehidupan, maka obelisk ini harus berdiri tegak. Obelisk ini ditempatkan di halaman masuk sebuah kuil.


Obelisk


Obelisk di Vatican City

Gedung Obelisk

Di halaman gereja Santa Petrus di Roma berdiri sebuah obelisk. Obelisk ini pernah berdiri di Mesir. Antara tahun 37-41 Catigula memindahkan obelisk dari Heliopolis, Mesir, ke halaman gereja St. Petrus di Vatikan. Heliopolis adalah nama Yunani untuk Bethshemesh (Rumah Matahari) yang merupakan pusat penyembahan matahari di Mesir. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa obelisk-obelisk ini adalah images of Betshemesh (Yer. 43:13).

Ketika pada tahun 1586, Paus Sixtus V, memindahkan obelisk ke gereja St. Petrus, ia mengancam para pengangkut obelisk itu dengan hukuman mati bila obelisk itu jatuh dan patah. Perlu diketahui bahwa tinggi obelisk seluruhnya adalah 132 kaki dengan berat 320 ton. Ribuan orang menyaksikan penegakan obelisk ini dan setelah berhasil berdiri, diadakan misa dan paus memberkati para pekerja dan kuda-kuda yang dipakai.

Di halaman kuil yang terletak di Hierapolis, tertulis: “Saya, Dionysus, mempersembahkan phalli ini kepada Hera, ibu tiriku.”

Selama ini orang berusaha untuk memperindah gedung gereja dengan segala macam hiasan. Alkitab merekam bahwa yang dimaksud dengan gereja adalah sekumpulan orang-orang yang didiami Roh Kudus dan tubuh mereka merupakan Bait Tuhan. Jadi yang perlu diperindah adalah manusianya, bukan gedung gerejanya

Salah satu ciri khas dari gedung gereja adalah menara. Padahal Yesus sendiri tidak pernah membangun atau memerintahkan pembangunan gereja.

Salah satu arti dari dewi Astarte (Semiramis) adalah “Perempuan yang membuat menara”. Di gereja Katolik, menara merupakan lambang dari Perawan Maria. Pada waktu kerajaan Babilonia masih ada, terdapat banyak menara yang bersifat religius. Dalam agama orang Cina, menara juga memegang peranan penting. Salah satunya adalah pagoda di Nanking. Menara-menara ini cukup tinggi, sehingga dari jauh sudah kelihatan. Ingat menara Babel (Kej. 11:3-4).

Dalam agama Islam menara juga memegang peranan dalam pembangunan mesjid dengan banyak menara. Juga gereja St. Sophia di Constantinopel memiliki banyak menara. Demikian pula gereja-gereja Katolik dan Protestan mengenal menara. (Hingga di sini keterangan dari buku BABYLON MYSTERY RELIGION).

Pengaruh Yunani terhadap Bangsa Indonesia dalam Seni, Budaya, Theater, Olah Raga Dan Dunia Arsitektur:

1. Bentuk bangunan Museum Nasional yang diadopsi dari bentuk kuil panthenon. Pantheon merupakan sebuah kuil penyembahan dewa-dewa yang dipercaya oleh Romawi.


Museum Nasional 

 

Kuil Panthenon

 

Kuil Panthenon Pencapaia 

 

Kuil Dewa Langit Jupiter Capitolinus di Roma (509 SM)


2. Bentuk bangunan Gelora Bung Karno yang mengikuti konsep amphiteater

Amphiteater 

 

Gelora Bung Karno

3. PON (Pekan Olahraga Nasional) yang terinspirasi dari Olimpiade Athena.

4. Seni teater pada masa Pericles yang menginspirasi dibentuknya kelompok kelompok teater besar di Indonesia seperti Teater Koma.

KAJIAN TENTANG PERAYAAN, UL-TAH, PERINGATAN HARI TERTENTU DAN HAULAN

Festifal atau Perayaan adalah: nama dari terjadinya perkumpulan umum setiap hari, setiap tahun, setiap minggu, setiap bulan, dll.

Dalam bahsa arabnya Ied, masdar dari (عَادَ – يَعُوْد - عِيْداً), yang memiliki beberapa arti, diantaranya: kembali, mengulangi, mengunjungi, menjadikan adat kebiasaan, bolak-balik dan lainnya. (lihat kamus Al-Munawwir karya Ahmad Warson hal. 1054 – 1055 dan Mu'jamul Wasiith 2/634-635).

Oleh sebab itu Hari raya Iedul Fitri, iedul Adha itu dikatakan IED karena kegiatan ibadahnya diulang-ulang dan menjadi kebiasaan setiap tahun pada tanggal bulan tertentu. Begitu juga Juma'tan di namakan pula Ied, karena di ulang-ulang setiap pekan pada hari tertentu jam tertentu.

Maka makna Ied secara umum adalah acara atau kegiatan yang di ulang-ulang setiap tahun, setiap bulan atau setiap pekan. Seperti acara ulang tahun, peringatan hari ibu, hari anak-anak dan lain sebagainya.

Adapun definisi syar'inya adalah kegiatan ibadah atau ritual yang di ulang-ulang setiap tahun, setiap bulan, setiap pekan atau semisalnya dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah. Termasuk didalamnya adalah makna festival tahunan, haulan, ruatan, baritan dan sabtuan.

Namun yang dimaksudkan dalam perayaan dlm pembahasan di sini adlah ritual perayaan dalam rangka mengagungkan sesuatu atau penghormatan kepada seseorang atau dalam rangka mendekat diri padanya sedekat-sedekatnya.

Dulu sebelum Islam datang dan nabi Muhammad SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam belum hijrah ke Madinah di sana sudah ada dua hari raya yang biasa di rayakan oleh masyarakat madinah semasa Jahilyah.

Dari Anas bin Malik RadhiyaLlaahu ‘anhu berkata:


كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا, فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ عليه الصلاة والسلام الْمَدِينَةَ قَالَ: (( كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا: يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى)).

“Tatkala Nabi SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam datang di kota Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari untuk bersenang-senang (bergembira) sebagaimana di waktu jahiliah, lalu beliau bersabda, ‘Saya datang kepada kalian dan kalian memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang sebagaimana di waktu jahiliah. Dan sesungguhnya Alloh telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik, Idul Adha dan Idul Fitri.”(HR. Ahmad: 3/103, Abu Dawud: 1134, dan an-Nasa‘i: 3/179).

Al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqalani Asy-Syafii dalam kitabnya Fathul Bary 2/442 berkata:

" وفي النسائي وابن حبان بإسناد صحيح عن أنس قدم النبي عليه الصلاة والسلام المدينة ولهم يومان يلعبون فيهما فقال قد أبدلكم الله تعالى بهما خيرا منهما يوم الفطر والأضحى.قال الحافظ: واستنبط منه كراهة الفرح في أعياد المشركين والتشبه بهم وبالغ الشيخ أبو حفص الكبير النسفي من الحنفية فقال من أهدى فيه بيضة إلى مشرك تعظيما لليوم فقد كفر بالله تعالى ".

“Dan dalam kitab Sunan Nasai dan Sahih Ibnu Hibban dengan sanad yang sahih dari sahabat Anas RadhiyaLlaahu ‘anhu Ketika Nabi عليه الصلاة والسلام datang ke Madinah telah ada bagi masyarakat Madinah dua hari raya yang mereka bisa bermain-main / bersenang-senang pada dua hari raya tersebut. Maka Nabi SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhaanahu wa Ta’alaa telah menggantikan dua hari raya ini dengan yang lebih baik yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adlha “.

Lalu Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Dari hadist ini di ambil istinbath: hukumnya dibenci ikut bersenang-senang dalam perayaan – perayaan kaum musyrikin, begitu juga menyerupai perbuatan mereka (bertasyabbuh), bahkan yang lebih keras lagi pendapat Syeikh Abu Hafash al-Kabiir An-Nasafy dari kalangan ulama madzhab Abu Hanifah, maka beliau berkata:

“Barang siapa yang memberikan hadiah (kado) dalam perayaan tersebut meskipun cuma sebutir telor kepada orang musyrik sebagai bentuk penghormatan hari raya itu maka dia telah kafir kepada Allah Subhaanahu wa Ta’alaa ” ”.

Sementara al-Hafizh Ibnu Rojab rahimahullah, “Sesungguhnya perayaan tidaklah diadakan berdasarkan logika dan akal sebagaimana dilakukan oleh ahli kitab sebelum kita, tetapi berdasakan syari(at dan dalil.” (Fathul Bari: 1/159, Tafsir Ibnu Rojab: 1/390)

Beliau juga berkata, “Tidak disyari’atkan bagi kaum muslimin untuk membuat perayaan kecuali perayaan yang diizinkan syari(at yaitu Idul Fitri, Idul Adha, hari-hari tasyriq — ini perayaan tahunan, dan hari Jum’at — ini perayaan mingguan. Selain itu, menjadikannya sebagai perayaan adalah bid(ah dan tidak ada asalnya dalam syari’at.” (Latho‘iful Ma’arif hlm. 228)

Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah berkata, “Perayaan dalam Islam itu terbatas dan diketahui. Hal ini sesuai dengan kaidah syari’at bahwa ibadah itu harus sesuai dengan dalil sehingga tidak boleh beribadah kepada Alloh kecuali dengan apa yang telah disyari(atkan. Dan hal ini juga berdasarkan kaidah haramnya berbuat bid(ah dalam agama. Dan sesuai dengan kaidah haramnya tasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir dalam hal-hal yang khusus bagi mereka, baik berupa ucapan, perbuatan, mode dan sebagainya.” (Iedul Yuyil Bid(atun Fil Islam hlm. 7–8).

Rosulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam sendiri telah berwasiat dengan melarang umatnya merayakan apa saja yang berkaitan dengan dirinya termasuk kuburannya. Pada masa generasi awal dari umat Islam termasuk anak cucu Rosulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam mereka benar-benar memegang teguh wasiat larangan ini seperti yang dilakukan oleh ‘Ali bin Husain yang merupakan cucu ‘Ali bin Abi Tholib RadhiyaLlaahu ‘anhu

Diriwayatkan oleh Abdurrozzaq dalam Mushannafnya dan juga Ibnu Abi Syaibah:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ الْمَعْرُوفِ بِزَيْنِ الْعَابِدِينَ: أَنَّهُ رَأَى رَجُلًا يَجِيءُ إلَى فُرْجَةٍ كَانَتْ عِنْدَ قَبْرِ النَّبِيِّ عليه الصلاة والسلام فَيَدْخُلُ فَيَدْعُو فِيهَا فَنَهَاهُ فَقَالَ: أَلَا أُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا سَمِعْته مِنْ أَبِي عَنْ جَدِّي عَنْ رَسُولِ اللَّهِ عليه الصلاة والسلام ؟ قَالَ: لَا تَتَّخِذُوا قَبْرِي عِيدًا وَلَا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا ؛ فَإِنَّ تَسْلِيمَكُمْ يَبْلُغُنِي أَيْنَمَا كُنْتُمْ))

“dari ‘Ali bin Husain bahwasanya ia melihat seorang laki-laki mendatangi sebuah celah dekat kuburan Nabi SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam kemudian ia masuk ke dalamnya dan berdoa. Maka Ali bin Husain berkata: ‘Maukah anda aku sampaikan hadits yang aku dengar dari ayahku dari kakekku dari Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam beliau bersabda:

‘Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai ‘ied (perayaan), dan jangan jadikan rumah kalian sebagai kuburan. Dan bersholawatlah kepadaku karena sholawat kalian akan sampai kepadaku di manapun kalian berada “.(diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf-nya(2/268), dan Abdurrozzaq dalam mushonnaf-nya juz 3 halaman 577 hadits nomor 6726).

Hadits tersebut dihasankan oleh al-Hafidz As-Sakhowy (murid Ibnu Hajar al-‘Asqolaany). Silakan dilihat pada kitab al-Qoulul Badi’ fis Sholaati ‘ala habiibisy Syafii’halaman 228.

Dan dalam Hadits Abu Harairah RadhiyaLlaahu ‘anhu Rosulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda:

«لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا وَلاَ تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا وَصَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ تَبْلُغُنِى حَيْثُ كُنْتُمْ ».

" Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, dan janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai sarana Ied (tempat mondar-mandir, rame-rame atau perayaan untuk ibadah), dan bersholawatlah kalian kepadaku (dimanapun kalian berada), karena sesungguhnya sholawatkan kalian akan sampai padaku dari manapun kalian berada ".

(HR. Abu Daud no. 2044 dan Baihaqi dalam Sya'bul Iman no. 4162. Di sahihkan oleh Syeikh Al-Baany).

Bahkan Rosulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam melarang sahabatnya melakukan praktik ibadah yang syari(, tapi pelaksanaannya bertepatan dengan tempat atau waktu yang biasa di lakukan perayaan oleh orang-orang kafir atau terdapat sesembahan mereka. Dari tsabit bin dhohakh RadhiyaLlaahu ‘anhu telah berkata:

((نَذَرَ رَجُلٌ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلُ اللهِ عليه الصلاة والسلام أَنْ يَنْحَرَ إِبِلاً بِبُوَانَةَ، فَأَتَى رَسُوْلَ اللهِ عليه الصلاة والسلام فَسَأَلَهُ؟ فَقَالَ: هَلْ كَانَ فِيْهَا وَثَنٌ يُعْبَدُ؟ قَالَ: فَهَلْ كَانَ فِيْهَا عِيْدٌ مِنْ أَعْيَادِهِمْ؟ قَالَ: لَا، فَقَالَ: أَوْفِ بِنَذْرِكَ، فَإِنَهُ لَاوَفَاءَ لِنَذْرِكَ فِى مَعْصِيَةِ اللهِ, وَلَافِى قَطِيْعَةِ رَحِمٍ، وَلَا فِيْهَا لَايَمْلِكُ ابْنُ اَدَمَ)).

Artinya: “telah bernadzar seorang laki-laki di masa Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam. Bahwa dia akan menyembelih unta di Buwanah. Maka dia datang kepada Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam.

Maka beliau SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bertanya kepadanya: apakah di sana pernah ada berhala yang disembah.?

Laki-laki itu berkata: tidak ada.

Rasulullah SholaLlaahu ‘alaihi Wa Sallam bertanya: apakah di sana terdapat hari raya orang-orang musyrik?

Laki-laki itu berkata: tidak ada.

Maka Rasulullah SAWbersabda: “kalau begitu laksanakanlah nadzar mu, sesungguhnya tidak ada pemenuhan nadzar dalam ma(siat kepada Allah Subhaanahu wa Ta’alaa, tidak pula dalam pemutusan silaturahmi, dan tidak juga pada sesuatu (barang) yang di luar kuasa manusia (yang belum dimiliki). (H.R. Abu Daud (3313) dan kata-katanya adalah miliknya, dan at-Tabarani (2/76) (1341), dan al-Bayhaqi (20634)). Hadits ini di Shahihkan oleh Al-Jurqani / الجورقاني dalam “الأباطيل والمناكير” 2/202.

Pelajaran yang di ambil dari hadits ini:

1) Hadits ini menjadi asal-usul nadzar dan Ikatan (menunaikan) dan kesepakatan yang mengikat dan pemenuhan nadzar karena Allah Subhaanahu wa Ta’alaa.

2) Dalam hadist ini adalah sebuah peringatan dari menyerupai orang kafir dari aspek hari raya mereka, dan tempat-tempat peribadatan mereka.

3) Kewajiban menjauhi hal-hal yang menyerupai orang kafir dari aspek ibadah dan hari rayanya, dan wajib,tidak boleh tidak (menjauhinya) dari kemungkinan tempat-tempat yang pada hari itu terdapat perayaan hari rayanya (orang kafir).

4) Hukum pengkhususan nadzar di sebuah tempat itu boleh, apabila tidak ada hal-hal terlarang, tidak ada terdapat unsur kesyirikan dan tidak menyerupai budaya dan adat istiadat kaum musyrikin. Baik nadzar tersebut dalam rangka perayaan atau pesta tahunan sebagai bentuk persembahan kepada penguasa gaib tempat tersebut atau di hari-hari biasa tergantung keinginan yang nadzarnya.

Berkata syeikh hamid faqii:

“Dinamai hari raya oleh orang zaman sekarang untuk (الموالد) ulang tahun atau untuk memperingati kebesaran nama baik dari pemimpin mereka atau semacamnya, mereka menyangka bahwa sesungguhnya itu adalah untuk mengenang fase kehidupan mereka seperti mengenang hari lahirnnya seorang anak atau pengangkatan seseorang sebagai pemimpin atau semacamnya maka sesungguhnya semuanya itu adalah dalam rangka menghidupkan perilaku jahiliyyah, dan mematikan Syari’at Islam. Yang darinya akan lahir seluruh penjerumusan kepada kekafiran dan kefasikan dan maksiat “.

ASAL USUL POHON NATAL

Dalam Bibletools.org, Mike Ford menggambarkan tradisi pagan kuno mengenai Nimrod seperti ini:

“Setelah kematian Nimrod (kurang lebih 2167 SM), Semiramis menyebarkan kepercayaan bahwa dia menjadi seorang dewa. Semiramis menyatakan bahwa dia melihat sebatang pohon cemara bertunas dan bertumbuh besar dari akar tunggul pohon yang sudah mati (kayu Nisan kuburan Namrud. pen), menggambarkan bertunasnya kehidupan kembali Nimrod. Pada HARI ULANG TAHUN KELAHIRANNYA, dia berkata: Nimrod akan mengunjungi pohon cemara itu dan menaruh hadiah-hadiah di bawahnya “.

Dari dongeng asli yang disebarluaskan oleh Semiramis (“Ratu Surga”) datanglah tradisi pagan untuk pergi ke hutan “suci” dan menaruh hadiah-hadiah bagi Nimrod (yang belakangan disembah sebagai “Baal”) di pohon cemara.

Berikut ini menggambarkan apa yang dipercayai orang Babel mengenai asal-usul pohon Natal:

“Dongeng Babel kuno mengatakan sebuah pohon cemara bertunas dari tunggul pohon yang sudah mati. Tunggul yang mati ini menggambarkan NAMRUD yang mati, dan pohon cemara yang bertumbuh ini menggambarkan Nimrod yang hidup kembali di dalam Tammuz. Di antara orang-orang DRUID, pohon OAK dianggap keramat, di antara orang-orang MESIR itu adalah pohon PALEM, dan bagi orang ROMAWI adalah pohon CEMARA, yang dihiasi dengan buah-buahan beri merah selama perayaan Saturnalia.” (Walsh, Curiosities of Popular Customs, hlm. 242).

Inilah asal usul pohon Natal / Christmas tree yang dijadikan oleh orang-orang Kristen sebagai simbol Hari Raya Natal. Pertama kalinya ketika Gereja Roma Katholik memutuskan untuk menjadikan 25 Desember sebagai “Hari Raya Kristen” pada abad ke-4, mereka mengadopsi hari raya penyembahan berhala yang sudah lama ada dan tetap mempertahankan tradisi penyembahan berhala yang sama.

Kemudian ketika agama Nasrani tersebar di kawasan Eropa Barat, otomatis perayaan Natal dilengkapi dengan “pohon Natal” (Christmas tree) yang jelas-jelas dipuja oleh bangsa kafir Babylonia, kemudian diikuti oleh bangsa-bangsa lainnya seperti Jerman dan Skandinavia.

Bangsa Inggris baru mengenal pohon Natal ketika Ratu Victoria menikahi Pangeran Albert. Maka dialah yang membawa tradisi itu ke Inggris dari daerah asalnya Jerman pada tahun 1840.

Adapun orang yang pertama kali gemar membagi-bagikan hadiah kepada anak-anak pada HARI NATAL adalah Saint Nicholas yang kemudian dikenal dengan nama Santa Claus, uskup abad ke-4 di Nicaea (sekarang Iznik, masuk wilayah Turki). Tradisi ini populer di Negeri Belanda dengan sebutan San Nicolaas.

Ketika orang-orang Belanda berimigrasi ke Amerika - kota New York sekarang adalah bikinan Belanda, dulu namanya New Amsterdam - mereka memperkenalkan tradisi bagi-bagi hadiah dari San Nicolaas ini, yang oleh lidah anak-anak Amerika diucapkan Santa Claus. Akhirnya pada tahun 1863, kartunis terkenal Thomas Nast menggubah lukisan Santa Claus dengan berpakaian merah dan berjanggut putih, lengkap dengan ketawa ‘ho-ho-ho’nya, yang populer sampai hari ini.

Dalam buku “The Two Babylons”, Hislop menggambarkan beberapa tradisi kuno di sekitar pohon Natal pada halaman 97…

“Pohon Natal, yang sekarang begitu umum di antara kita, juga sama umumnya di zaman Romawi dan Mesir kuno. Di Mesir, yang dipakai adalah pohon palem, di Roma digunakan pohon cemara. Pohon palem menunjukkan dewa messias mereka, Baal-Tamar. Pohon cemara menunjukkan dia sebagai Baal-Berith. Ibu dari Adonis, dewa matahari dan perantara ilahi yang besar, dikatakan berubah secara mistis menjadi sebatang pohon. Dan dalam keadaan itulah dia melahirkan anak laki-laki ilahinya. Jika ibunya adalah sebatang pohon, anak laki-lakinya dikenali sebagai ‘manusia yang berasal dari cabang( (tunas). Dan inilah keseluruhan cerita tentang meletakkan batang kayu Yule ke dalam api di malam Natal, dan kemunculan pohon Natal pada keesokan harinya.”

Menurut tradisi Babel kuno, festival musim semi Ishtar (Easter) adalah waktu ketika “Ratu Surga” dipercayai menjadi hamil. Sembilan bulan kemudian dewa matahari akan “lahir” atau “dilahirkan kembali”.

Bagi orang Babel kuno, pohon-pohon perayaan ini disembah sebagai “Ratu Surga”, dan hadiah-hadiah dibawa ke “kerumunan” pepohonan yang ditumbuhkan untuk menghormatinya dan diletakkan di bawahnya sebagai persembahan-persembahan. (“The Two Babylons”, karya Hislop hal. 97 – 98)

KARANGAN BUNGA DAN DAUN CEMARA

Orang Babel juga menggunakan karangan bunga atau daun berbentuk bundar untuk mewakili kelahiran matahari, karena benda itu menggambarkan “rahim” dari ibu Bumi.

Dan dari tradisi perayaan kelahiran Namrud pula lahirnya konsep berbagai macam ritual hari peringatan yang ditujukan kepada seseorang yang dianggap suci dan di kultuskan, seperti Raja, Pahlawan, tokoh dan yang sejenisnya dengan berbagai macam dalih dan istilah.

RANGKAIAN DAHAN POHON CEMARA BERBENTUK BUNDAR

Saturnalia diperingati dengan saling memberi hadiah, perayaan, nyanyian, dan sangat banyak pelacuran. Para pendeta Saturnalia akan membawa rangkaian dahan pohon cemara berbentuk bundar dalam prosesi di seluruh kuil-kuil berhala Romawi.

Belakangan, orang Romawi juga menjalankan festival pada 25 Desember yang disebut Dies Natalis Solis Invicti, yang artinya “hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan.” Pada dasarnya, itu adalah cara bagi kekaisaran untuk menyatukan seluruh hari kelahiran “Dewa Matahari” pada 25 Desember di seluruh kekaisaran Romawi menjadi satu hari raya.

Pada tahun 350 M, Paus Julius I menyatakan bahwa hari kelahiran Yesus akan dirayakan pada 25 Desember untuk seterusnya. Tanpa keraguan, Paus Julius sebenarnya sedang mencoba mempermudah kemungkinan orang pagan Romawi penyembah berhala untuk menjadi penganut agama Katholik.

Kekristenan mengambil alih hari kelahiran dewa matahari, sekte matahari, dan mengubahnya menjadi Hari Natal, hari “kelahiran” Yesus Kristus.

Namun, hari raya baru ini pada mulanya tidak terlalu dihiraukan orang Kristen. Penyebaran perayaan 25 Desember oleh orang Kristen belum terjadi hingga tahun 378. Nampaknya itu dihentikan lagi pada 381, dan kemudian dihidupkan lagi pada tahun 400. Namun kebenarannya adalah, bahwa 25 Desember dirayakan sebagai hari kelahiran dewa-dewa lain, lama sebelum itu dihubungkan dengan Yesus.

Ini terjadi empat abad setelah Isa al-Masih (Yesus Kristus) dilahirkan. Pada waktu inilah, Gereja beralih untuk memasukkan hari kelahiran dewa matahari ini ke dalam kalender “Kristen”, dan mengubah “hari kelahiran-Nya” menjadi hari kelahiran “Kristus” (Messias) itu sendiri. Apa yang nyata-nyata merupakan penyembahan berhala sekarang diubahkan menjadi sesuatu yang “Kristiani.” Setidaknya, bagi yang memperhatikan, itu nampak seperti “Kristen.” Sekarang itu disebut “Kristiani.” Namun kebenarannya, itu masih merupakan pagan. (“The Two Babylons”, karya Hislop hal. 97 – 98)

SEJARAH RANGKAIAN BUNGA:

Di belahan dunia barat, seni merangkai bunga pun tidak kalah terkenalnya dengan belahan timur. Semua tentunya masih disesuaikan dengan kebudayaan masing-masing negara.

Di Yunani dan Roma:

Pernah melihat patung Yunani di pemakaman tua dengan lingkaran karangan bunga di atas kepalanya?

Di Yunani dan Roma patung Yunani di pemakaman tua dengan lingkaran karangan bunga di atas kepalanya. Pada masa Yunani kuno (600-146 Sebelum Masehi) rangkaian bunga berbentuk lingkaran dan kalung karangan bunga memang banyak digunakan. Rangkaian bunga berbentuk lingkaran, biasanya diletakkan di pundak para pahlawan, patung dewa-dewi, makhluk hidup, dan digunakan untuk menghormati orang yang sudah meninggal.

Bizantium dan Persia:

Mau tahu asal mula ide rangkaian bunga di mosaik gereja-gereja?  Ternyata inspirasinya berasal dari wilayah Kerajaan Romawi Timur, tepatnya di Byzantium, berkembanglah teknik seni merangkai bunga yang kini menjadi inspirasi rangkaian bunga di mosaik gereja. Keindahan jambangan besar dan piala yang dipakai dalam misa suci yang dipadu dengan daun-daunan yang dipadu dengan buah dan bunga sangat indah. Pada masa itu nuansa seni dan keindahan rangkaian bunga memang sangat kental.

Di Eropa

Setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat dan sebelum Masa Renaisance, seni merangkai bunga belum terlalu populer. Barulah pada abad 13 atau periode Gothic, rangkaian bunga mulai dikenal. Bunga, daun, dan buah digunakan sebagai penghias gereja katedral. Tidak hanya itu, malahan banyak lukisan, manuskrip, dan pita abad 14 dan 15 yang dihiasi vas bunga tinggi berisikan setangkai bunga yang indah.
 
Awal masa renaisance (1400-1600), barulah semua seni merangkai bunga berkembang pesat. Lantai dan tepi jendela dihiasi rangkaian bunga yang tinggi dalam sebuah vas besar, dan sejak itu pula rangkaian bunga yang longgar serta buket kecil yang diikat rapat mulai dikenal.

Referensi

 123dok.com/document/zk0mexmy-

Posting Komentar

0 Komentar