Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

HUKUM MENGKHUSUSKAN SEDEKAH DI HARI JUM'AT DAN KEUTAMAANNYA

HUKUM MENGKHUSUSKAN SEDEKAH DI HARI JUMAT DAN KEUTAMAANNYA Blog

Dan Benarkah Pahala Sedekah di Malam Jum'at atau Siangnya lebih besar di banding di hari-hari lainnya ?

Di Susun Oleh Abu Haitsam Fakhry

KAJIAN NIDA AL-ISLAM

-----



*****

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Adapun hukum mengkhususkan sedekah di hari Jumat dikarenakan adanya keistimewaan di dalam nya, maka ada dua pendapat:

PENDAPAT PERTAMA:
MENGKHUSUKAN SEDEKAH DI HARI JUM'AT ITU DIANJURKAN 
DAN MENDAPATKAN KEUTAMAAN DI DALAMNYA.

Imam Asy-Syaafi'i berkata:

بَلَغَنَا عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى أَنَّ رَسُولَ اللهِ - ﷺ قَالَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنِّي أُبَلَّغُ وَأَسْمَعُ قَالَ وَيُضَعَّفُ فِيهِ الصَّدَقَةُ

Telah sampai khabar kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya shalawat itu tersampaikan dan aku dengar’.

Asy-Syaafi'i berkata: ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan’.” (al-Umm, 1/239)

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu al-Qoyyim:

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:

وَكَانَ مِنْ هَدْيِهِ ﷺ تَعْظِيمُ هَذَا الْيَوْمِ وَتَشْرِيفُهُ ، وَتَخْصِيصُهُ بِعِبَادَاتٍ يَخْتَصُّ بِهَا عَنْ غَيْرِهِ.

“Di antara petunjuk Nabi ﷺ adalah mengagungkan hari ini (hari Jum’at) dan memuliakannya. Juga mengkhususkan hari tersebut dengan ibadah-ibadah dibandingkan hari-hari lainnya” (Zaadul Ma’ad, 1/363).

Dan beliau menjelaskan pula keistimewaan tersebut, dengan mengatakan:

الخَامِسَةُ والعِشْرُوْنَ: أَنَّ لِلصَّدَقَةِ فِيهِ مَزِيَّةً عَلَيْهَا فِي سَائِرِ الأَيَّامِ، وَالصَّدَقَةُ فِيهِ بِالنِّسْبَةِ إِلَى سَائِرِ أَيَّامِ الأُسْبُوعِ كَالصَّدَقَةِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ بِالنِّسْبَةِ إِلَى سَائِرِ الشُّهُورِ

“Yang ke dua puluh lima: Sedekah memiliki keistimewaan di hari Jum’at dibandingkan hari-hari lainnya. Bersedekah pada hari Jum’at dibandingkan hari-hari lainnya selama satu pekan, maka seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lainnya” (Zaad al-Ma’ad, 1/394).

Lalu beliau mengatakan:

وَشَاهَدْتُ شَيْخَ الإِسْلامِ ابْنَ تَيْمِيَّةَ قَدَّسَ اللَّهُ رُوحَهُ إِذَا خَرَجَ إِلَى اْلْجُمُعَةِ يَأْخُذُ مَا وَجَدَ فِي الْبَيْتِ مِنْ خُبْزٍ أَوْ غَيْرِهِ فَيَتَصَدَّقُ بِهِ فِي طَرِيقِهِ سِرًّا، وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: إِذَا كَانَ اللَّهُ قَدْ أَمَرَنَا بِالصَّدَقَةِ بَيْنَ يَدَيْ مُنَاجَاةِ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ، فَالصَّدَقَةُ بَيْنَ يَدَيْ مُنَاجَاتِهِ تَعَالَى أَفْضَلُ وَأَوْلَى بِالْفَضِيلَةِ. اهـ.

“Dan aku melihat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (semoga Allah mensucikan ruhnya) beliau keluar rumah pergi shalat Jumat sambil membawa apa yang ia miliki di dalam rumah berupa roti atau makanan lainnya, kemudian beliau sedekahkan di jalan secara sembunyi-sembunyi.

Dan aku pernah mendengar beliau berkata: "Ketika Allah memerintahkan kita untuk bersedekah sebelum bermunajat [mengadakan pembicaraan khusus]kepada Rasulullah , maka sedekah sebelum bermunajat kepada Allah lebih utama dan lebih besar keutamaannya” (Zaad al-Ma’aad, 1/394)

Note: Perkataan Syeikul Islam Ibnu Taimiyah yang dikutip Ibnu al-Qoyyim diatas mengisyaratkan kepada Firman Allah dalam surat al-Mujaadalah ayat 12:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نَاجَيْتُمُ الرَّسُوْلَ فَقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰىكُمْ صَدَقَةً ۗذٰلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَاَطْهَرُۗ فَاِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus [munajat] dengan Rasul, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum (melakukan) pembicaraan itu.

Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih. Tetapi jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang ". [QS. al-Mujaadalah ayat 12].

Dalam kitab Tuhfat al-Habiib 'Alaa Syarhi al-Khatib, seorang ulam Syafi’i, berbicara tentang keistimewaan hari Jum’at, beliau berkata:

وَيُسَنُّ كَثْرَةُ الصَّدَقَةِ وَفِعْلُ الخَيْرِ فِي يَوْمِهَا وَلَيْلَتِهَا، وَيُكْثِرُ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ فِي يَوْمِهَا وَلَيْلَتِهَا لِخَبَرٍ: "إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الجُمُعَةِ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ". اِنْتَهَى.

Disunnahkan untuk banyak bersedekah dan mengerjakan kebaikan di siang dan malamnya. Dan dia banyak bersholawat untuk Rasulullah, sallallahu alaihi wa sallam, pada siang dan malamnya, karena ada hadita yang mengatakan:

إنَّ مِنْ أفْضَلِ أيَّامِكُمْ يَومَ الجُمُعَةِ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاةِ فِيهِ، فَإنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ.

Sesungguhnya hari hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat, maka perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku di hari itu sebab sesungguhnya shalawat kalian disampaikan kepadaku. [Kutipan selesai ].

[Penulis tambahkan:

HR Abu Daud no. 1047, an-Nasaai no. 1374, Ibnu Majah no. 1075 dan Ahmad.

Sanadnya dinilai sahih oleh al-Albaani dalam Shahih Abu Daud no. 1047 dan juga oleh Syu’aib Al-Arnauth dalam Takhriij al-Musnad ].

====

DALIL BOLEH MENGKHUSUSKAN SEDEKAH DI HARI JUM'AT:

---

DALIL KE 1 :
HADITS SAHAL BIN SA’AD AS-SA’IDY (RA):

Sahal bin Sa’ad as-Sa’idy radhiyallahu ‘anhu berkata :

كَانَتْ فِينَا امْرَأَةٌ تَجْعَلُ علَى أرْبِعَاءَ في مَزْرَعَةٍ لَهَا سِلْقًا، فَكَانَتْ إذَا كانَ يَوْمُ جُمُعَةٍ تَنْزِعُ أُصُولَ السِّلْقِ، فَتَجْعَلُهُ في قِدْرٍ، ثُمَّ تَجْعَلُ عليه قَبْضَةً مِن شَعِيرٍ تَطْحَنُهَا، فَتَكُونُ أُصُولُ السِّلْقِ عَرْقَهُ، وكُنَّا نَنْصَرِفُ مِن صَلَاةِ الجُمُعَةِ، فَنُسَلِّمُ عَلَيْهَا، فَتُقَرِّبُ ذلكَ الطَّعَامَ إلَيْنَا، فَنَلْعَقُهُ وكُنَّا نَتَمَنَّى يَومَ الجُمُعَةِ لِطَعَامِهَا ذلكَ.

“Dahulu ada seorang wanita di antara kami yang memiliki kebun, di dalamnya ia menanam sayur bit. Setiap hari Jumat, ia mencabut akar-akar bit itu lalu memasaknya dalam sebuah panci, kemudian ia menambahkan segenggam jelai yang digilingnya. Maka akar-akar bit itu menjadi kuahnya.

Kami biasa pulang dari shalat Jumat lalu memberi salam kepadanya, maka ia menyuguhkan makanan itu kepada kami, lalu kami memakannya dengan lahap.

Kami pun selalu menanti-nantikan hari Jumat karena hidangan makanannya itu”.

[HR. Bukhori no. 938. Diriwayatkan pula oleh Ar-Ruyani (1039), Ibnu Hibban (5307), dan Ath-Thabrani (6/144, 5788), semuanya dengan perbedaan yang sedikit.

----

DALIL KE 2: 
ATSAR UTSMAN BIN 'AFFAN (RA): DI SETIAP HARI JUM'AT BERSEDEKAH MEMERDEKAKAN HAMBA SAHAYA:

Utsman bin Affan - semoga Allah meridhoinya – berkata:

"إِنِّي لَرَابِعُ أَرْبَعَةٍ فِي الإِسْلَامِ، وَجَهَّزْتُ جَيْشَ العُسْرَةِ، وَلَقَدِ ائْتَمَنِي رَسُولُ اللهِ ﷺ عَلَى ابْنَتِهِ، ثُمَّ تُوُفِّيَتْ فَأَنْكَحَنِي الأُخْرَى، وَاللهِ مَا زَنَيْتُ، وَلَا سَرَقْتُ فِي جَاهِلِيَّةٍ وَلَا إِسْلَامٍ، وَلَا تَغَنَّيْتُ، وَلَا تَمَنَّيْتُ، وَلَا مَسَسْتُ بِيَمِينِي فَرْجِي مُذْ بَايَعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ، وَلَقَدْ جَمَعْتُ القُرْآنَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، وَلَا مَرَّتْ بِي جُمُعَةٌ إِلَّا وَأَنَا أُعْتِقُ رَقَبَةً مُذْ أَسْلَمْتُ، إِلَّا أَنْ لَا أَجِدَ فِي تِلْكَ الجُمُعَةِ، ثُمَّ أُعْتِقُ لِتِلْكَ الجُمُعَةِ بَعْدُ".

Aku adalah orang keempat dari empat orang dalam islam, aku yang menyiapkan bekal pasukan ‘Usrah.

Rasulullah telah menikahkanku dengan putrinya dan ketika ia wafat maka Beliau menikahkanku dengan putrinya yang lain.

Demi Allah aku tidak pernah berzina dan tidak pernah mencuri baik di masa Jahiliah maupun di masa Islam, aku tidak bernyanyi dan tidak pula berangan-angan.

Aku tidak pernah menyentuh kemaluanku dengan tangan kananku sejak aku membaiat Rasulullah dengannya. Aku telah mengumpulkan Al Qur’an di zaman Rasulullah .

Tidak ada satu Jum’at kecuali aku memerdekakan hamba sejak aku memeluk islam kecuali jika aku tidak mendapatinya [hamba] pada Jum’at tersebut maka aku akan memerdekakannya pada Jum’at berikutnya.

[Di Riwayatkan oleh Ibnu Syabbah An-Numairi dalam “Tarikh al-Madinah” (4/1156) dan al-Fasawi dalam “Al-Ma`rifah wa al-Tarikh” (2/488).

DERAJAT ATSAR:

SANAD-nya Jayyid [baik].

Sebagaiaman disebutkan dalam “مجموعة الرسائل الحديثية” oleh Ali Ridho (hal. 659).

Dan juga dishahihkan oleh Al-Hafidz Ibnu Rajab dalam “نزهة الأسماع” (hal. 8) dan dia berkata: “Telah Shahih dari Utsman – semoga Allah meridhoinya – bahwa dia berkata:

"ما تغنيت، ولا تمنيت".

“Aku tidak pernah bernyanyi dan aku tidak berangan-angan.”

---

DALIL KE 3: 
ATSAR KA'AB AL-AHBAAR, ABU HURAIRAH DAN IBNU 'ABBAAS:

Abdurrozzaq meriwayatkan dari Ats-Tsauri dari Manshuur dari Mujahid bahwa Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:

(اِجْتَمَعَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَكَعْبٌ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: إِنَّ فِي يَوْمِ الجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى فِيهَا خَيْرًا إِلَّا آتَاهُ إِيَّاهُ.

فَقَالَ كَعْبٌ: أَلَا أُحَدِّثُكَ عَنْ يَوْمِ الجُمُعَةِ؟

فَقَالَ كَعْبٌ: إِذَا كَانَ يَوْمُ الجُمُعَةِ فَزِعَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ وَالْبَرُّ وَالْبَحْرُ وَالشَّجَرُ وَالثَّرَى وَالْمَاءُ وَالخَلَائِقُ كُلُّهَا إِلَّا ابْنَ آدَمَ وَالشَّيْطَانَ.

قَالَ: وَتَحُفُّ المَلَائِكَةُ بِأَبْوَابِ المَسْجِدِ فَيَكْتُبُونَ مَنْ جَاءَ الأَوَّلَ فَالأَوَّلَ، فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ طَوَوْا صُحُفَهُمْ. فَمَنْ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ جَاءَ بِحَقِّ اللهِ وَلِمَا كُتِبَ عَلَيْهِ، وَحَقٌّ عَلَى كُلِّ رَجُلٍ حَالِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ فِيهِ كَغُسْلِهِ مِنَ الجَنَابَةِ، وَلَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ وَلَمْ تَغْرُبْ مِنْ يَوْمٍ أَعْظَمَ مِنْ يَوْمِ الجُمُعَةِ.

وَالصَّدَقَةُ فِيهِ أَعْظَمُ مِنْ سَائِرِ الأَيَّامِ.

قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: هَذَا حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ وَكَعْبٍ، وَأَرَى أَنَا إِنْ كَانَ لِأَهْلِهِ طِيبٌ أَنْ يَمَسَّ مِنْهُ يَوْمَئِذٍ).

Pada satu hari Abu Hurairah telah bertemu Kaab lalu Abu Hurairah berkata: Pada hari Jumaat ini adanya satu masa dimana tidaklah seorang muslim itu memohon apa saja perkara kebaikan melainkan Allah akan menyempurnakan permintaan tersebut.

Ka'b berkata: Maukah aku memberitahumu tentang hari Jumat?

Ka’ab berkata: Jika hari Jumat, langit dan bumi dan tanah dan laut dan pohon-pohon dan tanah dan air dan semua makhluk merasa ketakutan kecuali anak Adam dan setan.

Dia berkata: Dan para malaikat mengelilingi pintu-pintu masjid, lalu mereka menulis siapa yang datang lebih dulu, kemudian yang berikutnya, kemudian ketika imam keluar, mereka melipat lembaran-lembaran catatan mereka.

Barangsiapa datang setelah itu datang dengan hak Allah dan apa yang tertulis di atasnya.

Dan wajib bagi setiap orang yang bermimpi [mimpi keluar mani]untuk mandi di dalamnya, sebagaimana ia mandi dari junub.

Dan tidaklah ada hari di mana matahari terbit dan tidak lah terbenam yang lebih agung dari pada di hari Jumat.

وَالصَّدَقَةُ فِيْهِ أَعْظَمُ مِنَ الصَّدَقَةِ فيِ سَائِرِ اْلأَيَّامِ

“Sedekah pada hari Jum’at lebih besar pahalanya daripada sedekah pada hari yang lain”

Ibnu Abbas berkata: Ini adalah hadits Abu Hurairah dan Ka'b, dan aku sependapat, jika seandainya pada keluarganya terdapat minyak wangi yang hendak di usapkannya pada hari itu".

(HR. Abdurrazaq nomor 3/255-256 no. 5558).

DERAJAT AL-ATSAR:

Sanadnya Shahih sebagaimana yang dinyatakan oleh Muhammad al'Aamiri.

[Baca: كَعْبُ الأَحْبَارِ مَرْوِيَّاتُهُ وَأَقْوَالُهُ فِي التَّفْسِيرِ بِالْمَأثُورِ  (617-618) no. 612 karya Muhammad al-'Aaamiri. Risalah Majester Univ Ummul Quroo, thn 1412 ].

Apakah ini hukumi hadits marfu', yakni dari Nabiﷺ ?

Jawabnya: Pada hukum asalnya ini adalah marfu' - dan ini merupakan yang paling marfu' - sebagaimana diriwayatkan oleh Ayoub dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi .

Ini cukup bagi Anda sebagai argumen, dan itu juga diriwayatkan oleh para perawi lain dari Abu Hurairah khusus tentang kisah Ka'b ini. Jika Anda mau, silahkan ambillah, dan jika Anda tidak suka, silahkan tinggalkan!.

----

DALIL KE 3: 
ATSAR KA'AB AL-AHBAAR

Ibnu Abi Syaibah berkata: Muawiyah menceritakan kepada kami dari Al-A'mash dari Mujahid dari Abdullah bin Dhamrah dari Ka`b yang mengatakan:

الصَّدَقَةُ تُضَاعَفُ يَوْمَ الْجُمْعَةِ

"Sedekah dilipatgandakan pahalanya pada hari Jum'at” (HR Abi Syaibah 5/153 no. 5556 ). Lihat pula kitab al-Amwaal hal.443 no. 919.

DERAJAT ATSAR: Shahih.

Muhammad al-'Aaamiri berkata:

صَحِيحٌ، وَلَا يَضُرُّ تَدْلِيسُ الأَعْمَشِ؛ لِأَنَّهُ مِنْ مُدَلِّسِي المُرْتَبَةِ الثَّانِيَةِ.

Hadits Shahih, dan tadlisnya al-A'masy tidak membahayakan ; Karena dia masuk dalam katagori para mudallis di peringkat kedua.

[Baca: كَعْبُ الأَحْبَارِ مَرْوِيَّاتُهُ وَأَقْوَالُهُ فِي التَّفْسِيرِ بِالْمَأثُورِ (618) no. 613 karya Muhammad al-'Aaamiri. Risalah Majester Univ Ummul Quroo, thn 1412 ].

----

DALIL KE 4: HADITS ANAS BIN MALIK (RA)

Hari Jum'at merupakan hari yang memiliki banyak keutamaan, maka sebaiknya digunakan untuk berbagai macam kegiatan ibadah kecuali Puasa karena hari Jumat itu sama dengan hari raya, maka tidak dianjurkan berpuasa di dalamnya, tapi kalau untuk selain ibadah puasa maka dianjurkan, terutama sedekah, seperti halnya pada hari raya Idul Fitri dianjurkan sedekah zakat fitrah sementara pada hari raya Idul Adha dianjurkan sedekah dengan berkurban.

Diantaranya: hadits Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu; bahwa Nabi
bersabda,

أَتَانِي جِبْرِيلُ وَفِي يَدِهِ كَالْمِرْآةِ الْبَيْضَاءِ فِيهَا كَالنُّكْتَةِ السَّوْدَاءِ، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ مَا هَذِهِ؟ قَالَ: الْجُمُعَةُ. قَالَ: قُلْتُ: وَمَا الْجُمُعَةُ؟ قَالَ: لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ. قَالَ: قُلْتُ: وَمَا لَنَا فِيهَا؟ قَالَ: يَكُونُ عِيدًا لَكَ وَلِقَوْمِكَ مِنْ بَعْدِكَ، وَيَكُونُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى تَبَعًا لَكَ. قَالَ: قُلْتُ: وَمَا لَنَا فِيهَا؟ قَالَ: لَكُمْ فِيهَا سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ فِيهَا شَيْئًا مِنَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ هُوَ لَهُ قِسْمٌ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، أَوْ لَيْسَ بِقِسْمٍ إِلَّا ادَّخَرَ لَهُ عِنْدَهُ مَا هُوَ أَفْضَلُ مِنْهُ، أَوْ يَتَعَوَّذُ بِهِ مِنْ شَرٍّ هُوَ عَلَيْهِ مَكْتُوبٌ إِلَّا صَرَفَ عَنْهُ مِنَ الْبَلَاءِ مَا هُوَ أَعْظَمُ مِنْهُ. قَالَ: قُلْتُ لَهُ: وَمَا هَذِهِ النُّكْتَةُ فِيهَا؟ قَالَ: هِيَ السَّاعَةُ، هِيَ تَقُومُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَهُوَ عِنْدَنَا سَيِّدُ الْأَيَّامِ، وَنَحْنُ نَدْعُوهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَوْمَ الْمَزِيدِ. قَالَ: قُلْتُ: مِمَّ ذَاكَ؟ قَالَ: لِأَنَّ رَبَّكَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى اتَّخَذَ فِي الْجَنَّةِ وَادِيًا مِنْ مِسْكٍ أَبْيَضَ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ هَبَطَ مِنْ عِلِّيِّينَ عَلَى كُرْسِيِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، ثُمَّ حَفَّ الْكُرْسِيَّ بِمَنَابِرَ مِنْ ذَهَبٍ مُكَلَّلَةٍ بِالْجَوَاهِرِ، ثُمَّ يَجِيءُ النَّبِيُّونَ حَتَّى يَجْلِسُوا عَلَيْهَا، وَيَنْزِلُ أَهْلُ الْغُرُفِ حَتَّى يَجْلِسُوا عَلَى ذَلِكَ الْكُثِيبِ، ثُمَّ يَتَجَلَّى لَهُمْ رَبُّكَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، ثُمَّ يَقُولُ: سَلُونِي أُعْطِكُمْ. قَالَ: فَيَسْأَلُونَهُ الرِّضَا، فَيَقُولُ: رِضَائِي أَحَلَّكُمْ دَارِي، وَأَنَالَكُمْ كَرَامَتِي، فَسَلُونِي أُعْطِكُمْ. قَالَ: فَيَسْأَلُونَهُ، قَالَ: فَيَشْهَدُهُمْ أَنَّهُ قَدْ رَضِيَ عَنْهُمْ، قَالَ: فَيُفْتَحُ لَهُمْ مَا لَمْ تَرَ عَيْنٌ، وَلَمْ تَسْمَعْ أُذُنٌ، وَلَمْ يَخْطُرْ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ. قَالَ: وَذَلِكُمْ مِقْدَارُ انْصِرَافِكُمْ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ..... .

قَالَ: فَلَيْسُوا إِلَى شَيْءٍ أَحْوَجَ مِنْهُمْ إِلَى يَوْمِ الْجُمُعَةِ، لِيَزْدَادُوا إِلَى رَبِّهِمْ نَظَرًا، وَلِيَزْدَادُوا مِنْهُ كَرَامَةً.

Jibril pernah mendatangiku, dan di tangannya ada sesuatu seperti kaca putih. Di dalam kaca itu, ada titik hitam.

Aku pun bertanya, “Wahai Jibril, ini apa?” Beliau menjawab, “Ini hari Jumat.”

Aku bertanya lagi, “Apa maksudnya hari Jumat?” Jibril mengatakan, “Kalian mendapatkan kebaikan di dalamnya.”

Aku bertanya, “Apa yang kami peroleh di hari Jumat?” Beliau menjawab, “Hari jumat menjadi hari raya bagimu dan bagi kaummu setelahmu. Sementara, orang Yahudi dan Nasrani mengikutimu (hari raya Sabtu–Ahad).”

Aku bertanya: “Apa lagi yang kami peroleh di hari Jumat?”

Beliau menjawab:

“Di dalamnya, ada satu kesempatan waktu; jika ada seorang hamba muslim berdoa bertepatan dengan waktu tersebut, untuk urusan dunia serta akhiratnya, dan itu menjadi jatahnya di dunia, maka pasti Allah kabulkan doanya. Jika itu bukan jatahnya maka Allah simpan untuknya dengan wujud yang lebih baik dari perkara yang dia minta, atau dia dilindungi dan dihindarkan dari keburukan yang ditakdirkan untuk menimpanya, yang nilainya lebih besar dibandingkan doanya.”

Aku bertanya lagi: “Apa titik hitam ini?”. Jibril menjawab, “Ini adalah kiamat, yang akan terjadi di hari Jumat. Hari ini merupakan pemimpin hari yang lain menurut kami. Kami menyebutnya sebagai “yaumul mazid”, hari tambahan pada hari kiamat.”

Aku bertanya: “Apa sebabnya?”

Jibril menjawab:

“Karena Rabbmu, Allah, menjadikan satu lembah dari minyak wangi putih. Apabila hari Jumat datang, Dia Dzat yang Mahasuci turun dari illiyin di atas kursi-Nya. Kemudian, kursi itu dikelilingi emas yang dihiasi dengan berbagai perhiasan. Kemudian, datanglah para nabi, dan mereka duduk di atas mimbar tersebut. Kemudian, datanglah para penghuni surga dari kamar mereka, lalu duduk di atas bukit pasir.

Kemudian, Rabbmu, Allah, Dzat yang Mahasuci lagi Mahatinggi, menampakkan diri-Nya kepada mereka, dan berfirman: “Mintalah, pasti Aku beri kalian!”. Maka mereka meminta ridha-Nya.

Allah pun berfirman: “Ridha-Ku adalah Aku halalkan untuk kalian rumah-Ku, dan Aku jadikan kalian berkumpul di kursi-kursi-Ku. Karena itu, mintalah, pasti Aku beri!” Mereka pun meminta kepada-Nya.

Kemudian Allah bersaksi kepada mereka bahwa Allah telah meridhai mereka. Akhirnya, dibukakanlah sesuatu untuk mereka, yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati seseorang.

Dan itu terjadi selama kegiatan kalian di hari jumat …. sehingga tidak ada yang lebih mereka nantikan, melebihi hari Jumat, agar mereka bisa semakin sering melihat Rabb mereka dan mendapatkan tambahan kenikmatan dari-Nya.”

(HR. Ibnu Abi Syaibah, Thabrani dalam Al-Ausath, Abu Ya’la dalam Al-Musnad.

Dan statusnya hasan atau sahih, sebagaimana keterangan Abdul Quddus Muhammad Nadzir.

Di dhaifkan Sanadnya oleh Ibnu Taimiyah dalam التسعينية (3/931) dan oleh adz-Dzahabi dalam العُلُوُّ  no. 31).

===***===

PENDAPAT KEDUA:
BAHWA MENGKHUSUSKAN SEDEKAH DI HARI JUM'AH ADALAH BID'AH YANG DILARANG.

Diantara mereka yang melarangnya dari kalangan para ulama mu'ashiriin (kontemporer) adalah: Syeikh Ibnu 'Utsaimiin, Syeikh Bin Baaz, Syeikh Ubaid bin Abdullah al-Jaabiri, Syeikh Abdurrahman bin Abdullah As-Suhaim dan lainnya.

----

FATWA SYEIKH IBNU 'UTSAIMIIN

Penanya:

Semoga Allah memberkati Anda, beberapa orang mengkhususkan hari Jumat untuk memberi sedekah dengan sebagian sesuatu-sesuatu ?

Asy-Syeikh al-Utsaimin menjawab:

أَبَدًا مَا يَجُوزُ، يَعْنِي مَا نَقُولُ مَا يَجُوزُ لَكِنْ هَذَا مِمَّا يُنْهَى عَنْهُ إِلَّا إِذَا كَانَ سَبَبٌ يَعْنِي مَثَلًا لَوْ كَانُوا فُقَرَاءَ لَا يَحْضُرُونَ إِلَّا يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ هُوَ لَا يَفْرُغُ مِنْ عَمَلِهِ إِلَّا يَوْمَ الْجُمُعَةِ، الْقَصْدُ أَنَّ هَذَا لَا يُقَالُ إِنَّهُ خَصٌّ.

Sama sekali tidak diperbolehkan. Maksud kami: kami tidak mengatakan tidak boleh akan tetapi ini termasuk yang dilarang, kecuali jika karena adanya suatu alasan, yaitu umpamanya jika ada orang-orang miskin, yang mana mereka tidak bisa hadir kecuali pada hari Jumat. Atau orang yang mau bersedekahnya itu tidak punya waktu kosong dari pekerjaannya kecuali pada hari Jum'at. Yang penting maksudnya agar hal tersebut tidak dikatakan bahwa hari Jum'at itu hari istimewa untuk bersdekah ".

[Sumber: كِتَابُ الصِّيَامِ وَالِاعْتِكَافِ (b04) – مَا حُكْمُ تَخْصِيصِ يَوْمِ الْجُمُعَةِ بِالصَّدَقَةِ oleh syeikh al-Utsaimiin ]

----

FATWA SYEIKH BIN BAAZ

Beliau berkata:

" أَمَّا تَخْصِيصُهَا بِصِيَامٍ أَوْ بِصَدَقَاتٍ خَاصَّةٍ، أَوْ بِزِيَارَةِ الْقُبُورِ أَوْ مَا أَشْبَهَ ذَلِكَ فَلَا أَعْلَمُ لَهُ أَصْلًا "

“Adapun pengkhususan-nya [hari Jum'at]dengan puasa atau dengan sedekah khusus, atau dengan ziarah kuburan atau semacamnya, maka saya tidak tahu adanya dalil apa pun untuk-nya.”

[Sumber: نُورٌ عَلَى الدَّرْبِ / تَخْصِيصُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ بِعِبَادَةٍ]

Syeikh Ubaid bin Abdullah al-Jaabiri pernah di tanya:

هَلْ تَخْصِيصُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ بِالصَّدَقَةِ بِدْعَةٌ؟

Apakah mengkhususkan hari Jumat untuk bersedekah itu Bid'ah?

Beliau menjawab:

"إِنَّهُ لَا يُشْرَعُ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ عِبَادَةٌ مُعَيَّنَةٌ، يُشْرَعُ نَعَمِ الْغُسْلُ وَالتَّبْكِيرُ إِلَى الْمَسْجِدِ وَالْإِكْثَارُ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ".

Sesungguhnya tidak disyariatkan ibadah khusus pada hari Jumat, namun ada yang disyariatkannya yaitu mandi dan pergi lebih awal ke masjid dan banyak bersholawat untuk Nabi .

***

DALIL PENDAPAT KEDUA: 
YAITU PENDAPAT YANG MELARANG.

DALIL PERTAMA:

Tidak ada dalil yang mengkhususkan hari Jum’at untuk bersedekah.

DALIL KEDUA:

Walaupun hari Jum’at memiliki berbagai kekhususan dan keutamaan, ternyata terdapat larangan untuk mengkhususkan hari Jum’at untuk berpuasa.

Juga terdapat larangan mengkhususkan malam Jum’at untuk melaksanakan shalat khusus.

Berikut ini hadits-hadits tsb:

Hadits ke 1:

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi bersabda:

إِنَّ يَوْمَ الْجُمْعَة يَوْمُ عِيدٍ ، فَلَا تَجْعَلُوا يَوْم عِيدكُمْ يَوْم صِيَامكُمْ, إِلَّا أَنْ تَصُومُوا قَبْله أَوْ بَعْده

“Sesungguhnya, hari Jum'at adalah hari raya. Karena itu, janganlah kalian jadikan hari raya kalian ini sebagai hari untuk berpuasa, kecuali jika kalian berpuasa sebelum atau sesudah hari Jum'at.”

(HR. Ahmad 15/176 no. 8025 dan Hakim; dinilai hasan oleh Syu’aib Al-Arnauth no. 8025 dan dinilai Shahih oleh Ahmad Syaakir dalam Takhriij al-Musnad 15/176 )

Hadits ke 2:

Dari Abu Hurairah (RA), bahwa Nabi bersabda:

لا تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي ، وَلا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الأَيَّامِ إِلاَّ أَنْ يَكُونَ فِي صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ

“Jangan kalian mengkhususkan malam Jum’at untuk melakukan shalat tertentu dibandingkan malam-malam yang lain.

Dan jangan kalian mengkhususkan untuk puasa di hari Jum’at dibandingkan hari-hari yang lain. Kecuali jika hari Jum’at bertepatan dengan hari-hari kalian biasa berpuasa” (HR. Muslim no. 1144).

Hadits ke 3:

Dari Muhammad bin Abbad bin Ja’far, ia berkata:

سَأَلْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَنَهَى النَّبِيُّ ﷺ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْجُمُعَةِ ؟ قَالَ: نَعَمْ

“Aku bertanya kepada Jabir bin Abdillah tentang apakah Nabi melarang puasa di hari Jum’at? Jabir menjawab: benar” (HR. Bukhari no. 1984 dan Muslim no. 1143 ).

Hadits ke 4:

Dan dari Abu Hurairah (RA), ia berkata: aku mendengar Rasulullah bersabda:

لا يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، إلاَّ أَنْ يَصُومَ يَوْماً قَبْلَهُ، أَوْ يَوْماً بَعْدَهُ

“Janganlah kalian puasa di hari Jum’at. Kecuali kalian puasa di hari sebelumnya atau di hari setelahnya” (HR. Bukhari no. 1985 dan Muslim no. 1144 ).

BANTAHAN TERHADAP DALIL DIATAS:

Dalam hadits-hadits yang disebutkan di atas itu melarang mengkhususkan puasa di hari Jum'at dan sholat malam Juma;t, sama seperti larangan shalat malam dan puasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun bersedekah dihari Jumat tidak termasuk dalam larangan, apalagi telah diamalkan oleh sebagian para sahabat dan sebagian para Tabi'iin.

Wallaahu a'lam.

 

 

Posting Komentar

0 Komentar